Militer AS Kembangkan Eksoskeleton untuk Ciptakan Tentara Super

Selasa, 4 Desember 2018 06:00 WIB

Seorang tentara AS mengikuti latihan menembak di Adazi, Latvia, 11 November 2016. Latihan menembak ini merupakan bagian dari operasi AS "Atlantic Resolve". REUTERS/Ints Kalnins

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika Serikat berinvestasi jutaan dolar AS untuk menciptakan tentara super menggunakan teknologi eksperimental yang dikenal sebagai eksoskeleton dengan tujuan membuat tentara kuat dan lebih tangguh

Teknologi ini sedang dikembangkan oleh Lockheed Martin Corp dengan lisensi dari perusahaan Kanada, B-TEMIA, yang pertama kali mengembangkan exoskeleton untuk membantu orang-orang dengan kesulitan mobilitas yang menderita penyakit seperti multiple sclerosis dan osteoarthritis yang parah.

Baca: Militer Indonesia Peringkat 15, Cina 3, Amerika 1

Seperti mengenakan celana, eksoskeleton dioperasikan dengan baterai menggunakan seperangkat sensor, kecerdasan buatan dan teknologi lainnya untuk membantu gerakan alami.

Keith Maxwell, Senior Product Manager Exoskeleton Technologies di Lockheed Martin, memperagakan eksoskeleton selama demonstrasi dan diskusi eksoskeleton, di Washington, AS, 29 November 2018. [REUTERS / Al Drago]

Advertising
Advertising

Bagi militer AS, daya tarik teknologi tersebut sudah jelas, yakni membantu tentara di zona perang. Teknologi eksoskeleton membantu tentara membawa peralatan berat namun sangat penting dalam pertempuran seperti pelindung tubuh, kacamata nightvision, dan radio canggih. Secara keseluruhan, peralatan ini bisa mencapai bobot 40 sampai 64 kilogram, padahal batas yang direkomendasikan hanya 23 kilogram.

Baca: Saingi Rusia, Militer Amerika Serikat Kembangkan Tank Robot

"Ini berarti ketika orang benar-benar harus bertempir, mereka pasti kelelahan," kata Paul Scharre dari Center for a New American Security (CNAS), institusi yang melakukan serangkaian studi tentang eksoskeleton dan peralatan canggih lainnya, seperti dilaporkan oleh Reuters, 4 Desember 2018.

"Tantangan mendasar yang kami hadapi dengan pasukan infantri adalah mereka membawa terlalu banyak beban," tambah Paul.

Keith Maxwell, Senior Product Manager Exoskeleton Technologies di Lockheed Martin, memperagakan eksoskeleton selama demonstrasi dan diskusi eksoskeleton, di Washington, AS, 29 November 2018. [REUTERS / Al Drago]

Lockheed Martin mengatakan CNAS memenangkan penghargaan dari U.S. Army Natick Soldier Research, Development and Engineering Center untuk penelitian dan mengembangkan exoskeleton, yang disebut ONYX senilai US$ 6,9 juta atau Rp 98 miliar, disertai perjanjian kerja sama selama dua tahun.

Berdasarkan keterangan situsnya www.cnas.org, CNAS melakukan riset tentang pelindung tubuh modern dan perlindungan lebih baik kepada infanteri militer AS. CNAS bertujuan menciptakan tentara super yang memiliki ketahanan tempur melalui risetnya.

Baca: Amerika Serikat Siap Unjuk Kekuatan Militer Lawan Cina di Pasifik

Keith Maxwell, manajer teknologi eksoskeleton di Lockheed Martin Missiles and Fire Control, mengatakan orang-orang dalam uji coba perusahaannya yang mengenakan exoskeleton menunjukkan daya tahan jauh lebih tinggi.

"Anda harus bertempur dengan tubuh segar. Anda tidak boleh lelah," kata Maxwell.

Maxwell, yang menunjukkan prototipe, mengatakan setiap unit eksoskelelton diperkirakan menelan biaya puluhan ribu dolar.

Sistem fokus medis B-TEMIA, yang disebut Keeogo, dijual di Kanada sekitar 39.000 dolar Kanada atau Rp 420 juta, kata juru bicara perusahaan Pamela Borges.

Keith Maxwell, Senior Product Manager Exoskeleton Technologies di Lockheed Martin, memperagakan eksoskeleton selama demonstrasi dan diskusi eksoskeleton, di Washington, AS, 29 November 2018. [REUTERS / Al Drago]

Amerika Serikat bukan satu-satunya negara yang memanfaatkan teknologi eksoskeleton.

Samuel Bendett di Pusat Analisis Angkatan Laut, pusat penelitian dan pengembangan AS yang didanai pemerintah federal, mengatakan Rusia dan Cina juga berinvestasi dalam teknologi eksoskeleton, secara paralel dengan kemajuan AS.

Terutama Rusia sedang mengerjakan beberapa versi eksoskeleton, termasuk yang baru-baru ini diuji di Suriah, kata Bendett.

Baca: Militer Cina dan Rusia Bersatu Hadapi Amerika?

Analisis CNAS dari eksoskeleton adalah bagian dari teknologi generasi mendatang yang dapat membantu militer Amerika Serikat menciptakan tentara super, bersama helm yang lebih baik untuk melindungi personel dari cedera ledakan hingga teknologi robotik pengenalan rekan tim untuk membantu infanteri di zona perang.

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

5 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

5 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

5 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

5 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

6 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

9 hari lalu

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

9 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya