Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles pada Jumat, 26 April 2024, mengkonfirmasi pihaknya akan mensuplai sejumlah rudal patriot ke Ukraina. Konfirmasi itu disampaikan di tengah desakan agar mengirimkan senjata ke Ukraina dan usai rapat virtual dengan Ramstein Group yakni negara-negara Barat pendukung Ukraina.
Robles tidak mengungkap berapa banyak persisnya rudal patriot yang akan diberikan ke Ukraina, begitu pula jumlah baterai untuk rudal patriot. Dia hanya menyebut rudal buatan Amerika Serikat itu akan tiba di Ukraina dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga:
Surat kabar El Pais sebelumnya mewartakan Madrid akan mensuplai beberapa rudal patriot ke Ukraina karena tekanan besar dari Uni Eropa dan NATO. Dalam pemberitaan itu disebutkan pula Spanyol hanya mengoperasikan tiga baterai rudal patriot dan akan menyimpan satu untuk cadangan perang.
Sedangkan dalam pidatonya dihadapan Ramstein Group, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkeras Kyev membutuhkan setidaknya baterai tujuh rudal patriot dari pendukungnya di negara-negara Barat agar bisa membalas serangan rudal-rudal Rusia.
Sebelumnya pada akhir Maret 2024, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan setidaknya lima rudal patriot yang dioperasikan oleh Ukraina sudah dihancurkan militer Rusia sejak awal Januari 2024. Spanyol adalah satu dari enam negara di Eropa, yang punya sistem patriot. Negara lainnya adalah Jerman, Belanda, Polandia, Romania dan Yunani. Sedangkan Berlin sudah menjanjikan akan mensuplai sistem patriot lainnya ke Ukraina. Adapun pada awal pekan ini Polandia dan Yunani berkeras mereka tak punya cadangan sistem pertahanan udara.
Rusia memperingatkan pengiriman sistem-sistem senjata ke Kyev tidak akan menghalangi Moskow dari upaya mencapai tujuan militernya. Sebaliknya, ini hanya akan memperpanjang perang Ukraina, bahkan meningkatkan risiko konfrontasi antara Rusia dan NATO. Moskow berpandangan membagi senjata, berbagi informasi intelijen dan memberi pelatihan pada tentara Ukraina yang dilakukan negara-negara Barat telah membuat mereka secara de-facto bagian bagian dari perang Ukraina.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini