Menhan Mundur, Netanyahu Bela Gencatan Senjata dengan Hamas

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 15 November 2018 10:43 WIB

Sebuah ledakan dari serangan udara Israel di stasiun televisi Hamas di Gaza, 12 November 2018. Serentetan serangan roket Israel menghancurkan studio stasiun televisi Hamas dan menewaskan sejumlah warga. REUTERS/Ahmed Zakot

TEMPO.CO, Tel Aviv – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membela keputusannya menyepakati gencatan senjata dengan Hamas meskipun Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mengundurkan diri.

Baca:

Israel - Hamas Gencatan Senjata, Menhan Israel Mundur

“Saya mendengar suara dari penduduk di Selatan,” kata Netanyahu dalam acara peringatan salah satu pendiri Israel yaitu David Ben Gurion, seperti dilansir ABC News pada Rabu, 14 November 2018 waktu setempat. “Percaya kepada saya, mereka berharga bagi saya, kata-kata mereka menembus hati saya.”

Advertising
Advertising

Netanyahu mengatakan ini menanggapi protes sebagian penduduk Kota Sderot, yang menjadi sasaran serangan sekitar 500 roket Hamas, yang ditembakkan dari Jalur Gaza, sejak Senin, 12 November 2018.

Dalam file foto 23 Juli 2018 ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendengarkan juru bicaranya David Keyes saat ia membuka rapat kabinet mingguan di kantornya di Yerusalem. (Gali Tibbon / Pool via AP, File)

Konflik Israel – Hamas memanas pasca operasi komando Israel untuk membunuh seorang komandan Hamas pada Ahad, 11 November 2018 waktu setempat. Operasi ini bermasalah dan menyebabkan tujuh orang anggota militan Hamas dan seorang anggota komando Israel tewas.

Baca:

Keesokan harinya, Hamas melancarkan serangan roket yang menyasar rumah-rumah warga di Kota Sderot dan Ashkelon, yang terletak di Israel selatan. Pemimpin Hamas juga mengatakan akan melebarkan serangan roket ke kawasan penduduk di Kota Beersheba, yang terletak sekitar 40 kilometer dari Gaza, dan Ashdod, yang lokasinya lebih dekat yaitu 20 kilometer.

Serangan ini akan dilakukan jika Israel tidak menghentikan serangan udara yang telah menghancurkan sejumlah titik di Gaza seperti stasiun televisi Hamas.

Avigdor Lieberman. AP/Lefteris Pitarakis

Netanyahu melanjutkan pemimpin harus mendengarkan suara hati rakyat, yang bijak. “Tapi dalam kondisi krisis, ketika membuat keputusan kritis terkait keamanan, publik tidak bisa selalu menjadi rekan untuk membuat pertimbangan krusial dan ini harus disembunyikan dari musuh,” kata dia.

Baca:

Netanyahu juga mengatakan Faksi Hamas dan faksi lainnya di Jalur Gaza memohon dilakukannya gencatan senjata. Setelah rapat kabinet selama 7 jam, Netanyahu mengumumkan akan ada ketenangan kecuali tindakan diperlukan. Ini karena kabinet pada Selasa, 13 November 2018 itu masih menghindari penggunaan kata gencatan senjata, yang disponsori Mesir.

Keputusan kabinet Israel untuk menyepakati gencatan senjata itu membuat Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mengundurkan diri. “Bukan rahasia lagi ada perbedaan pandangan antara Netanyahu dan saya,” kata Lieberman menyebut kesepakatan gencatan senjata itu sebagai bentuk menyerah terhadap teror seperti dilansir Reuters.

Lieberman menyampaikan pengunduran diri ini dalam jumpa pers. Dia mengatakan tidak pernah mendukung kesepakatan gencatan senjata itu, seperti diumumkan Netanyahu. Sebelumnya, Netanyahu mengatakan kabinet koalisi mendukung keputusan untuk melakukan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca:

Lieberman mengatakan dia tidak bisa melanjutkan posisinya sebagai menteri Pertahanan setelah keputusan gencatan senjata dibuat. “Saya tidak bisa melihat mata para penduduk di selatan dan keluarga dari tentara yang diculik,” kata dia, yang berasal dari Partai Yisrael Beiteinu.

Keluarnya Lieberman dari koalisi ini membuat pemerintahan Netanyahu hanya menguasai mayoritas tipis kursi di parlemen Israel atau Knesset yaitu 61 kursi dari total 120 kursi. Netanyahu berasal dari Partai Likud.

Berita terkait

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

7 jam lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

8 jam lalu

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

Menlu AS Antony Blinken mendesak Hamas untuk segera menerima proposal Israel yang terbaru dan "sangat murah hati" untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

10 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

11 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

14 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

15 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

15 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

16 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

16 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

16 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya