TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Israel khawatir bahwa Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Menurut sumber di pemerintahan, Israel berupaya mencegah penangkapan terhadap Netanyahu dan pejabat tinggi lainnya.
Dewan Keamanan Nasional dan Kementerian Luar Negeri Israel terlibat dalam operasi mencegah penangkapan tersebut. “Kami berupaya semampu kami,” kata seorang diplomat Israel.
Sumber pertama mengatakan fokus utama dari tuduhan ICC yang dikhawatirkan adalah bahwa Israel sengaja membuat warga Palestina kelaparan di Gaza.
Juru bicara internasional Pasukan Pertahanan Israel Nadav Shoshani memberikan pengarahan yang jarang dilakukan pada hari Sabtu kepada wartawan asing tentang dukungan Israel terhadap dermaga kemanusiaan sementara di lepas pantai Gaza, menggarisbawahi upaya negara tersebut untuk menumpulkan kampanye ICC.
Pejabat tersebut mengkonfirmasi laporan sebelumnya dari media berbahasa Ibrani bahwa Amerika Serikat adalah bagian dari upaya diplomatik terakhir untuk mencegah ICC bergerak maju.
Menulis untuk situs berita Walla, analis Ben Caspit mengatakan Netanyahu berada di bawah tekanan yang tidak biasa atas rencana penerbitan surat perintah penangkapan terhadap dirinya dan warga Israel lainnya oleh pengadilan PBB di Den Haag. Hal ini akan menyebabkan kemunduran besar dalam status internasional Israel.
Netanyahu gencar melakukan lobi melalui telepon untuk mencegah surat perintah penangkapan, terutama kepada pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Di tengah laporan tersebut, Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan pada hari Minggu bahwa Israel berharap ICC untuk menahan diri dari mengeluarkan surat perintah penangkapan. “Tidak ada yang lebih salah daripada mencoba mencegah Israel mempertahankan diri melawan musuh pembunuh yang secara terbuka menyerukan kehancuran Israel,” kata Katz dalam sebuah pernyataan. “Jika perintah tersebut dikeluarkan, maka hal itu akan merugikan para komandan dan tentara IDF dan memberikan dorongan kepada organisasi teroris Hamas dan poros Islam radikal yang dipimpin oleh Iran yang kami lawan.”