Beli Senjata ke Rusia, Militer Cina Kena Sanksi Amerika Serikat

Reporter

Tempo.co

Jumat, 21 September 2018 06:30 WIB

Senjata Laser Cina

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan segera menjatuhkan sanksi kepada Departemen Pengembangan Peralatan Angkatan Bersenjata Cina dan Kepala Departemen tersebut, Li Shangfu. Sanksi dijatuhkan karena departemen itu telah membeli peralatan pertahanan dari Rusia.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan telah melihat adanya peningkatan transaksi jual-beli yang dilakukan departemen itu dengan Rosoboronexport, sebuah eksportir senjata terbesar di Rusia. Cina diantaranya telah melakukan pembelian jet tempur SU-35 pada 2017 dan sistem rudal S-400 pada 2018.

Sanksi yang dijatuhkan diantaranya melarang Departemen Pengembangan Peralatan Angkatan Bersenjata Cina mengajukan izin ekspor senjata dan berpartisipasi dalam pertukaran militer di bawah yurisdiksi Amerika Serikat.

Baca: Saingi Rusia, Militer Amerika Serikat Kembangkan Tank Robot

Dikutip dari Reuters pada Jumat, 21 September 2018, sumber di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan target akhir dari sanksi ini adalah Rusia. Sanksi dalam kontek ini tidak ditujukan untuk mengesampingkan kemampuan pertahanan suatu negara tertentu.

Advertising
Advertising

"Sanksi ini sebaliknya ditujukan menyasar sektor pembiayaan Rusia sebagai respon atas sejumlah aktivitasnya yang dinilai telah menyebar fitnah," kata sumber yang menolak dipublikasi identitasnya.

Baca: Ini Balasan Rusia Atas Sanksi Terbaru Amerika

Rencana penjatuhan sanksi ini muncul ketika pemerintahan Presiden Donald Trump melakukan berbagai upaya untuk menekan Cina. Bukan hanya itu, langkah ini juga untuk merespon laporan agen intelijen Amerika Serikat yang dalam laporannya menyebut Rusia terus-menerus mencampuri urusan politik dalam negeri Amerika Serikat.

Amerika Serikat sebelumnya telah memasukkan dalam daftar hitam 33 orang dan organisasi di dunia yang berhubungan dengan Angkatan Bersenjata Rusia dan intelijen negara itu. Sejumlah anggota parlemen, termasuk pendukung Trump di Partai Republik telah menyerukan berkali-kali menyerukan agar Trump mengambil langkah tegas terhadap Moskow.

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

5 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

5 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

6 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

7 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

9 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

15 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

18 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

20 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

21 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya