Cabut Akses Keamanan Eks Bos CIA, Trump Bantah Memberangus Kritik

Editor

Budi Riza

Minggu, 19 Agustus 2018 16:31 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbincang dengan salah satu anggota Bikers for Trump, di Trump National Golf Club, New Jersey, AS, Sabtu, 11 Agustus 2018. REUTERS/Carlos Barria.

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan dia tidak berusaha memberangus kritik dengan mencabut akses keamanan tingkat tinggi dari bekas direktur lembaga intelijen CIA, John Brennan.

Baca:

Eks Bos CIA Brennan Tuding Trump adalah Seorang ...

Senator Amerika Minta Trump Cabut Akses Keamanan Bekas Bos Intel

Advertising
Advertising

Trump menyampaikan bantahan ini kepada media di Gedung Putih menyusul tudingan Brennan bahwa Trump menggunakan kekuasaannya sebagai Presiden untuk menghambat kebebasan berpendapat dengan mencabut akses keamanan dirinya.

“Tidak ada pemberangusan. Yang terjadi saya malah memberinya suara yang lebih besar,” kata Trump kepada media seperti dilansir Reuters, Jumat, 17 Agustus 2018 waktu setempat.

Trump melanjutkan,”Banyak orang tidak kenal siapa dia (Brennan), dan sekarang dia punya suara yang lebih besar. Dan itu tidak apa-apa bagi saya karena saya suka menanggapi suara-suara seperti itu. Saya tidak pernah menghormatinya.”

Lewat Twitter, Trump bertanya apakah ada orang yang memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dibuat Brennan saat masih menjabat direktur CIA.

John Brennan. REUTERS/Gary Cameron

“Dia akan tercatat dalam sejarah sebagai yang terburuk. Sejak pensiun, dia telah menjadi tidak kurang dari pada seorang bermulut besar, berpolitik praktis, yang tidak bisa dipercaya bisa menyimpan rahasia-rahasia negara kita.”

Baca:

Eks Bos CIA Brennan Sering Mengkritik, Trump Cabut Akses Keamanan

Menanggapi Trump, John Brennan menyayangkan pencabutan akses keamanan dirinya.

“Fakta dia menggunakan akses keamanan dari seorang bekas direktur CIA sebagai bidak dalam strategi hubungan publik saya pikir itu merefleksikan seseorang yang sedang, saya tidak ingin menggunakan istilah ini, mabuk kekuasaan. Dia seperti itu dan saya pikir dia menyalahgunakan kekuasaan dari kantor kepresidenan,” kata Brennan dalam wawancara dengan MSNBC seperti dilansir CNN, Sabtu, 18 Agustus 2018.

Brennan menambahkan Amerika sedang mengalami krisis akibat kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan Trump dan yang akan dilakukannya. Dia bertanya kepada para politikus Partai Republik apakah mereka akan diam saja melihat perilaku Trump selama ini.

Soal akses keamanan ini, Presiden Trump menambahkan dia sedang mempelajari daftar nama individu yang akses keamanannya akan dikaji ulang. Salah satunya, kata Trump, adalah Bruce Ohr, yang pernah menjabat sebagai pejabat di divisi kriminal di kementerian Kehakiman AS.

Ohr dikabarkan melakukan kontak dengan Christopher Steele, yang merupakan bekas agen intelijen Inggris yang membuat dokumen berisi tuduhan soal adanya kemungkinan tim kampanye Trump berkolusi dengan Rusia untuk memenangkan pemilihan Presiden 2016. Dokumen ini menjadi salah satu alasan dimulainya investigasi FBI mengenai keterlibatan Rusia untuk memenangkan Trump.

Baca:

Gina Haspel, Direktur Perempuan Pertama CIA Pilihan Trump

Eks Direktur CIA Sebut Trump Narsis dan Pendendam Soal Yerusalem?

Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah membantah tuduhan ini dan mengatakan tidak tahu menahu ada orang Rusia yang mencoba membantu Trump dalam pilpres AS 2016.

Saat ini, penasehat khusus Robert Mueller sedang memimpin pengusutan kasus ini dan mulai menuntut bekas manajer kampanye Trump di pengadilan meski dalam kasus terkait penipuan dan penggelapan finansial.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

13 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

24 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

26 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

28 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

31 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

34 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

38 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya