Erdogan Sebut Amerika Lancarkan Perang Dagang

Editor

Budi Riza

Minggu, 12 Agustus 2018 16:44 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan disaksikan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Brussels Belgia, 11 Juli 2018. (Presidency Press Service via AP, Pool)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyalahkan Amerika Serikat dan sejumlah negara lain atas pelemahan ekonomi yang terjadi di negara itu.

Baca:

Amerika Serikat Kenakan Sanksi Kepada Dua Menteri Turki

Mata Uang Lira Terpuruk, Erdogan Minta Warga Turki Jual Dollar

Advertising
Advertising

Erdogan mengatakan dolar, euro dan emas merupakan “peluru, kanon, dan rudal dari perang ekonomi yang sedang dilancarkan terhadap negara kita.”

Erdogan mengatakan kepada para pendukung bahwa saat ini pemerintah sedang mengambil sejumlah langkah untuk melindungi perekonomian.

“Dan yang paling penting adalah mematahkan tangan-tangan yang menembakkan senjata ini,” kata Erdogan seperti dilansir ABC News, Sabtu, 11 Agustus 2018.

Pada awal pekan ini, mata uang Turki tiba-tiba melemah. Penyebabnya disebut berupa kebijakan ekonomi dan perang dagang dengan AS.

Pada Jumat, mata uang lira melemah 14 persen menjadi 6,51 lira per dolar. Ini akan membuat penduduk Turki menjadi lebih miskin dan mengikis kepercayaan investor internasional terhadap negara itu.

Pelemahan nilai tukar mata uang ini terutama menyakitkan bagi Turki karena negara ini membiayai pertumbuhan ekonominya menggunakan mata uang asing.

Selama setahun terakhir, mata uang lira melemah sebanyak 41 persen. Erdogan membuat tulisan soal ini di media New York Times dengan mengkritik ketegangan dengan AS.

“Kegagalan membalik tren unilateralisme dan sikap tidak hormat ini membuat kami mulai mencari teman dan sekutu baru,” kata dia.

Salah satu isu yang membuat tegang hubungan Turki dan AS adalah penangkapan seorang pastor AS dan mendakwanya melakukan kegiatan mata-mata dan aktivitas teror terkait kudeta gagal di Turki sekitar 2 tahun lalu. Pastor ini mengaku tidak bersalah terhadap tuduhan-tuduhan itu.

Baca:

Pemilu Turki, Trump Ucapkan Selamat kepada Erdogan

Turki Setuju Jual 30 Helikopter Militer ke Pakistan

AS lalu mengenakan sanksi ekonomi dengan menaikkan tarif impor baja dan alumunium dan mengancam akan melakukan lebih banyak sanksi. Kedua negara menggelar diskusi soal ini pada pekan ini di Washington tapi gagal mencapai solusi. “Hubungan kita dengan Turki tidak bagus saat ini,” kata Trump.

AS merupakan tujuan ekspor baja terbesar Turki, yang mencapai 11 persen dari total volume ekspor. Nilai tukar lira jatuh setelah Trump mencuit itu.

Media Turki melaporkan Erdogan lalu menghubungi Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk membicarakan peningkatan hubungan ekonomi kedua negara.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengecam sikap AS yang dinilai ‘kecanduan memberi sanksi dan membuli’.

“Kegembiraan Presiden AS Donald Trump dengan mempersulit perekonomian Turki, yang merupakan sekutu NATO, memalukan,” kata Zahid lewat akunnya di Twitter seperti dilansir Channel News Asia.

Zarif juga mengatakan,”AS harus merehabilitasi kecanduannya mengenakan sanksi dan membuli atau seluruh dunia akan bersatu – tidak hanya sekadar mengecam secara verbal – untuk memaksanya.” Sebelumnya, Turki mengatakan akan tetap membeli minyak Iran meski AS memberi sanksi kepada negara mullah itu.

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

4 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

5 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

8 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

10 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

10 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

11 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya