TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Turki, Bekir Bozdag, mengecam ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan memotong bantuan ke negara-negara yang bersuara menentang masalah Yerusalem dalam sidang Dewan Keamanan PBB, Kamis, 21 Desember 2017.
Kecaman Bozdag itu disampaikan melalui akun Twitter terkait dengan ancaman Trump yang akan memutus bantuan ke negara penentangnya masalah pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Baca: Filipina Menolak Keputusan Donald Trump Soal Yerusalem
Pendemo Muslim membawa gambar Presiden AS Donald Trump dengan tanduk dan taring dalam demo menentang keputusan Yerusalem sebagai ibukota Israel di Manila, Filipina, 21 Desember 2017. AP
Dalam sebuah kesempatan usai rapat kabinet di Gedung Putih, Rabu, 20 Desember 2017, Trump mengatakan, "Sejumlah negara telah mengambil uang kami tetapi mereka menentang kami di Dewan Keamanan atau mereka bersuara melawan kami di Dewan. Mereka mengambil ratusan, jutaan hingga miliaran dolar kemudian mereka memilih melawan kami."
"Pernyataan Presiden Trump yang mengancam negara-negara penentang Amerika Serikat di PBB mengenai Yerusalem tidak bisa diterima. Amerika Serikat harus tahu bahwa negara berdaulat tidak bisa ditekan dan diancam sesuai dengan keinginannya," kata Bozdag di Twitter, seperti diberitakan Middle East Monitor.
Baca: Menlu Turki Cavusoglu Bilang Ini Soal Haley dan Voting Yerusalem
Sidang Dewan Keamanan PBB. AP/Bebeto Matthews
Dia menambahkan, tak satupun negara berdaulat dan merdeka bersedia menyerah pada ancaman serta tekanan Presiden Amerika Serikat.
"Turki dan bangsa Turki tidak akan mengubah keputusannya menolak Yerusalem sebagai ibu kota Israel meskipun mendapatkan ancaman atau tekanan Amerika Serikat," katanya.