Donald Trump Bentuk Timsus Rencana Perdamaian Palestina - Israel

Sabtu, 4 Agustus 2018 11:30 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertemuan di Istana Kepresidenan di Bethlehem, 23 Mei 2017. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tengah membentuk tim khusus untuk menyusun kebijakan Timur Tengah terutama untuk proposal perdamaian Israel-Palestina. Donald Trump memang telah membuat rencana perdamaian dua negara yang dia sebut akan menjadi "Perjanjian Abad Ini".

DIlaporkan Associated Press, 4 Agustus 2018, Dewan Keamanan Nasional pekan lalu mulai mendekati lembaga lain guna mencari sukarelawan untuk bergabung dengan tim, yang akan bekerja untuk rencana perdamaian Palestina-Israel. Donald Trump sendiri telah menunjuk dua petinggi pemerintahan, yakni menantunya Jared Kushner, yang menjadi delegasi AS untuk Timur Tengah dan Jason Greenblatt, penasihat senior kepresidenan.

Baca: Raja Salman Tolak Proposal Perdamaian AS untuk Palestina

Tim yang dibentuk akan mengatur presentasi publik menganai rencana perdamaian dan negosiasi yang mungkin terjadi. Tim ini akan terdiri dari tiga unit, yang pertama akan berkonsentrasi pada rincian politik dan keamanan, unit kedua fokus pada ekonomi yang signifikan, dan ketiga pada komunikasi strategis.

Pembentukan tim Gedung Putih adalah bukti pertama dalam beberapa bulan bahwa sebuah rencana misterius ini semakin ambisius.

Advertising
Advertising

Presiden Donald Trump bersama dengan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, 20 Maret 2018. REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo

Para pejabat Trump memang mengatakan paket proposal ini adalah yang paling komprehensif yang pernah diajukan untuk menyelesaikan konflik, namun rincian rencana belum diungkap baik oleh Kushner, Greenblatt atau pejabat lain.

Pengaturan waktu untuk peluncuran rencana masih belum diputuskan. Departemen Luar Negeri, Pentagon, badan-badan intelijen dan Kongres AS telah diminta untuk memberikan rincian anggota dalam tim selama enam bulan hingga satu tahun.

Baca: Empat Negara Arab Dikabarkan Setuju Proposal AS untuk Palestina

Dewan Keamanan Nasional menolak memberikan tanggapan atau keterangan lebih jauh, namun mengatakan bahwa Kushner dan Greenblatt, akan menjadi utusan khusus Trump untuk negosiasi internasional.

"Memperluas tim mereka dan sumber daya yang tersedia saat mereka menyelesaikan rincian dan strategi peluncuran dari inisiatif perdamaian," kata agensi tersebut.

Seorang sumber di Gedung Putih dan pejabat senior Arab Saudi, seperti dilansir dari Israel Hayom, pada Kamis 2 Juli lalu, mengatakan pemerintahan Trump menunda proposal "Perjanjian Abad Ini".

Pejabat AS mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk tidak mempresentasikan proposal perdamaian sebelum pemilihan kongres pada 6 November karena beberapa materi dari rencana tersebut menyerukan konsesi Israel dan dapat merugikan reputasi tawar-menawar politik dalam pemilihan kandidat dari Partai Republik.

Pejabat itu juga mengatakan bahwa jika Israel menggelar pemilihan setelah hari raya Yahudi September ini, maka pemerintah AS akan menunda rencana perdamaian, karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak akan mampu mengadopsi pokok-pokok proposal perdamaian tertentu selama kampanye pemilu.

Pemilu Israel berikutnya dijadwalkan pada November 2019. Tetapi satu partai tunggal dapat memaksa pemilihan umum lebih awal dengan menarik diri dari koalisi pemerintah. Karena banyaknya pandangan di antara partai-partai koalisi, pemerintah Israel jarang menyelesaikan satu periode penuh.

Baca: Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Namun pemerintah Palestina secara terbuka menentang proposal Trump, yang dianggap pro Israel, terutama setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel pada bulan Desember 2017 dan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv pada bulan Mei.

Sejak Otoritas Palestina dan Presiden Mahmoud Abbas memutuskan hubungan setelah pengumuman Yerusalem, tim perunding AS telah berbicara dengan para ahli Palestina yang independen.

Gedung Putih berharap Palestina akan terlibat dalam rencana dan telah menolak tuntutan kongres untuk menutup sepenuhnya kantor PLO di Washington karena Greenblatt dan Kushner ingin menjaga hubungan tetap terbuka.

Baca: Booking.com Sebut Yerusalem Ibukota Israel, Alasannya?

Untuk rencana untuk berhasil atau bahkan bertahan dari tujuan awal, diperlukan setidaknya penerimaan dari Israel dan Palestina serta dari negara-negara Teluk Arab, yang dikatakan para pejabat akan diminta untuk secara substansial mendanai bagian ekonominya. Pejabat Arab sejauh ini masih melihat kemungkinan mengadopsi proposal tersebut.

Para pejabat Gedung Putih mengatakan masih mengunggu waktu yang tepat untuk merilis proposal perdamaian, tetapi mereka setidaknya sudah meletakkan dasar rencana. Rencana itu belum diimplementasikan, tetapi sedang diselesaikan, termasuk proposal pembangunan ekonomi untuk rakyat Palestina terkait pembangunan infrastruktur utama dan pekerjaan industri, khususnya di Gaza.

Berita terkait

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

3 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

4 jam lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

5 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

12 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

12 jam lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

13 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

15 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

20 jam lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

23 jam lalu

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel

Baca Selengkapnya