Jelang Pemilu Kamboja, Hun Sen Janjikan Uang Jika Rakyat Coblos

Editor

Budi Riza

Selasa, 19 Juni 2018 15:01 WIB

PM Kamboja, Hun Sen bereaksi atas pertanyaan jurnalis saat dia berjaalan dengan PM Australia Malcolm Turnbull di sela-sela KTT Asean--Australia, 16 Maret 2018. Reuters

TEMPO.CO, Phnom Penh – Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, menjanjikan hadiah uang bagi pekerja pabrik garmen jika memilih Partai Rakyat Kamboja, yang dipimpinnya, pada pemilu 29 Juli 2018.

Hun Sen, yang telah berkuasa selama 30 tahun di Kamboja, berpidato selama sekitar satu jam di hadapan sekitar 16 ribu buruh pabrik garmen.

Baca:

Komandan Pengawal Hun Sen Disanksi Amerika Serikat, Ada Apa?

Advertising
Advertising

Kecelakaan, Pangeran Kamboja Pro Hun Sen Terluka dan Istri Tewas

“Keponakan lelaki dan perempuan, ini hanya hal kecil,” kata Hun Sen berpidato, yang ditepuki para pekerja, seperti dilansir Reuters, Jumat, 15 Juni 2018. “Kalian masing-masing dapat 20 ribu riel (sekitar Rp70 ribu). Bagi kalian yang sedang hamil, kalian dapat tambahan amplop.”

Kamboja bakal menggelar pemilu pada 29 Juli 2018 tanpa melibatkan partai oposisi, yang telah dibubarkan. Hun Sen telah berkuasa selama 30 tahun dan telah memenangkan pemilu 2013 dan 2017 menggunakan uang politik serta pemberangusan terhada partai oposisi.

Baca:

Hun Sen, 33 Tahun Menancapkan Kukunya di Kamboja

Pemerintah Kamboja Awasi Media Menjelang Pemilu

Partai Penyelamat Nasional Kamboja, yang dipimpin tokoh Kem Sokha, telah dibubarkan. Para pengurusnya ditangkap pada September 2018 dengan dasar tudingan pemerintah bahwa mereka membuat pernyataan berkhianat bertahun-tahun lalu.

Sekitar seribu warga Kamboja menggelar unjuk rasa di Tokyo pada Ahad, 17 Juni 2018, menuntut penghentian bantuan dana dari pemerintah Jepang kepada Kamboja untuk pelaksanaan pemilu pada 29 Juli 2018, yang dituding sarat kecurangan. Phnompenhpost

Menteri Dalam Negeri, Huy Vannak, mengatakan pembagian uang itu boleh dilakukan karena itu uang pemerintah.

Sophal Ear, yang merupakan seorang analis Kamboja di Los Angeles, mengatakan Hun Sen mencoba memastikan kemenangan dengan menggunakan uang karena sempat mengalami penurunan dukungan.

“Dia berkukuh cara untuk maju adalah meraih kekuasaan dengan cara apapun,” kata Sophal.

Secara terpisah, sekitar 1000 warga Kamboja menggelar unjuk rasa di Tokyo, Jepang, pada Ahad, 17 Juni 2018. Seperti dilansir Asahi, mereka meminta Jepang menghentikan bantuan dana untuk logistik pemilu Kamboja, yang sarat dengan kecurangan.

Berita terkait

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

14 jam lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

14 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

5 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

6 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

23 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

35 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

46 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

46 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

51 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

52 hari lalu

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.

Baca Selengkapnya