Sebut Hun Sen Diktator, Warga Kamboja Protes di Jepang

Editor

Budi Riza

Selasa, 19 Juni 2018 13:15 WIB

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. AP Photo

TEMPO.CO, Tokyo – Sekitar seribu orang Kamboja di Tokyo, Jepang, memprotes bantuan pemerintah negara itu untuk pelaksanaan pemilu Kamboja. Para pemrotes menuding proses persiapan pemilu oleh pemerintahan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, sarat dengan berbagai kecurangan.

Para pengunjuk rasa berparade di distrik Ginza di Tokyo pada 17 Juni 2018 sambil membawa berbagai spanduk dan berteriak ‘Pemilu Adil untuk Kamboja’, dan ‘Kami tidak butuh diktator’.

Baca:

Komandan Pengawal Hun Sen Disanksi Amerika Serikat, Ada Apa?

Advertising
Advertising

Kecelakaan, Pangeran Kamboja Pro Hun Sen Terluka dan Istri Tewas

“Saya bisa memprediksi hasil pemilu dengan partai berkuasa pimpinan Hun Sen (Partai Rakyat Kamboja) memenangkan pemilu dengan telak,” kata Vanna Hay, 31 tahun, salah seorang pekerja kantoran yang mengikuti parade kelompok anti-Hun Sen ini, seperti dilansir media Asahi, Senin, 18 Juni 2018.

“Kami ingin Jepang, yang merupakan pemberi bantuan paling besar untuk negara kami, mendesak pemerintah Kamboja agar mengaktifkan kembali partai oposisi.”

Baca:

Hun Sen, 33 Tahun Menancapkan Kukunya di Kamboja

Pemerintah Kamboja Awasi Media Menjelang Pemilu

Protes ini digelar oleh kelompok Gerakan Penyelamatan Nasional Kamboja di Jepang. Para aktivis memprotes bantuan pemerintah Jepang sebesar 800 juta yen atau sekitar US$7 juta (sekitar Rp99 miliar) untuk pengadaan kotak suara pada pemilu Kamboja dan keperluan lainnya.

Sekitar seribu warga Kamboja menggelar unjuk rasa di Tokyo pada Ahad, 17 Juni 2018, menuntut penghentian bantuan dana dari pemerintah Jepang kepada Kamboja untuk pelaksanaan pemilu pada 29 Juli 2018, yang dituding sarat kecurangan. Phnompenhpost

Mereka adalah aktivis dari Partai Penyelamat Nasional Kamboja, yang telah dibubarkan oleh Mahkamah Agung negara itu atas permintaan Hun Sen. Alasannya, pemerintah Hun Sen mengatakan partai ini membuat plot untuk mengkudeta pemerintah.

Tokoh oposisi Kamboja, Sam Rainsy, telah menyerukan kepada rakyat Kamboja untuk menggelar gerakan golput pemilu dengan tidak mencoblos pada 29 Juli 2018. Saat ini, Rainsy berada di Eropa dan mencoba menggalang dukungan internasional untuk menjatuhkan pemerintahan otoriter Hun Sen, yang telah berkuasa selama sekitar 30 tahun.

Sejumlah media massa yang kritis terhada Hun Sen juga telah ditutup pemerintah. Pemberangusan kebebasan sipil ini telah membuat pemerintah Uni Eropa dan AS menghentikan berbagai bantuan logistik dan uang kepada pemerintah Kamboja.

Menurut Bora Nep, 38 tahun, yang tinggal di Prefektur Saitama, hidup di era pemerintahan Hun Sen merupakan hal sulit. “Sulit bagi kami menyuarakan keluhan mengenai pemerintah di negara kami,” kata dia. Saya ingin perubahan di politik Kamboja sehingga kami bisa mengatakan apapun secara bebas.”

Sebelumnya, seperti dilansir Channel News Asia, PM Hun Sen mengancam akan memenjarakan tokoh oposisi yang memimpin kampanye jari bersih atau boikot pemilu pada 29 Juli 2018.

Peringatan itu dikeluarkan pada Jumat, 15 Juni 2018. Alasannya, pemerintah beranggapan orang yang menyerukan boikot pemilu sama dengan menghalangi pemilihan dan bisa didakwa dengan tuduhan kriminal.

"Pengadilan dapat mengambil tindakan hukum ... Menurut undang-undang pemilu, orang-orang yang menghalangi pemilihan dapat didenda dan menghadapi tuntutan pidana," kata juru bicara Partai Rakyat Kamboja, Sok Eysan, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat, 15 Juni 2018.

Berita terkait

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

5 jam lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

5 jam lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

5 jam lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

6 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

23 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

1 hari lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya