Trump Tuding Tim Mueller Punya Konflik Kepentingan Tersembunyi?

Editor

Budi Riza

Selasa, 8 Mei 2018 09:37 WIB

Robert Mueller dan Donald Trump

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengecam investigasi federal soal dugaan intervensi Rusia pada pemilihan Presiden AS 2016.

Seperti dilansir NBC News, Trump menuding tim investigasi, yang dipimpin Robert S. Mueller, bersikap tidak transparan dan mengingatkan ada sistem pengadilan yang melindungi warga dari tindakan tidak adil.

Baca: Trump Mau Bicara dengan Mueller Soal Dugaan Kolusi Rusia jika ...

Advertising
Advertising

“Tunggu saja sampai pengadilan memeriksa konflik kepentingan tersembunyi Anda,” kata Trump lewat cuitan di akun Twitter @realdonaldtrump, Senin, 7 Mei 2018 waktu setempat.

Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. REUTERS/Jorge Silva

Trump membuat empat cuitan dalam waktu dua jam, yang intinya mengulangi tuduhannya bahwa investigasi itu sebagai perburuan penyihir, dan ada 13 orang dari Partai Demokrat pemarah terlibat dalam investigasi yang memojokkan itu.

Baca: Trump Sebut Ada Jebakan, Siap Gunakan Kewenangan Presiden

CNN melansir Trump tidak memberikan bukti soal adanya konflik kepentingan yang ditudingnya itu. Namun, beberapa anggota investigasi dari tim Mueller ini memang pernah menyumbang kepada Partai Demokrat terkait kepentingan politik.

Robert Mueller sendiri merupakan seorang anggota Partai Republik yang ditunjuk Presiden George W. Bush sebagai direktur FBI. Sejak 2017, Mueller menjadi penasehat khusus setelah ditunjuk oleh Deputi Jaksa Agung, Rod Rosenstein, yang merupakan orang pilihan Trump sendiri.

Trump juga membela dirinya dengan mengatakan dia tidak melakukan upaya menghalang-halangi penegakan hukum. “Itu namanya melawan balik,” kata Trump dalam cuitannya.

Trump menduga lamanya waktu investigasi ini hingga mendekati masa pemilihan umum tengah tahun bisa mengganggu upaya Republikan menambah perolehan kursi di Kongres.

Trump juga mempertanyakan mengapa agen khusus FBI, Peter Strzok, masih bekerja di sana. Strzok diketauhi kerap berkirim pesan dengan Lisa Page, yang merupakan pengacara di FBI dan keduanya menjalin hubungan khusus. Percakapan chatting keduanya menjadi bahan dari para politikus Republikan untuk menuding adanya bias di FBI dalam investigasi terkait Trump.

Sebagai ketua tim investigasi ini, Mueller telah mengutarakan niatnya berulang kali untuk memeriksa Trump. Dia juga telah menyerahkan sejumlah daftar pernyataan ke pengacara Trump, yang kemudian bocor ke media New York Times pada pekan lalu.

Pada pekan lalu, dalam wawancara pada acara Fox & Friends pada pekan lalu, Trump mengatakan dia bakal mengambil langkah sebagai Presiden terhadap Kementerian Kehakiman, yang mengawasi jalannya investigasi ini.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

13 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

22 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

25 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

29 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

29 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

34 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

38 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

43 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya