TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengubah posisinya soal kemungkinan untuk menjalani wawancara dengan penasehat khusus Robert Mueller dari kementerian Kehakiman.
Mueller sedang melakukan investigasi soal dugaan intervensi Rusia pada pemilu Presiden AS 2016 untuk memenangkan Trump.
Baca: Trump Sebut Ada Jebakan, Siap Gunakan Kewenangan Presiden
“Saya ingin bicara (dengan Mueller). Saya ingin. Tidak ada yang lebih ingin bicara soal ini dibandingkan saya... karena kami tidak melakukan kesalahan,” kata Trump seperti dilansir Reuters dan dikutip Straits Times, Jumat, 4 Mei 2018.
Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. Trump bersalaman dan bertegur sapa dengan presiden Rusia Vladimir Putin saat acara makan malam KTT APEC. REUTERS/Jorge Silva
Namun kemudian Trump menambahkan,”Tapi saya harus melakukannya dengan cara tertentu agar diperlakukan dengan adil. Jika saya pikir caranya adil maka saya akan mengesampingkan pengacara saya.”
Baca:
Trump Sebut Hubungan dengan Rusia Memburuk, Salahkan Mueller
Trump Beri Sanksi 24 Elite, Ini Respons Rusia
Pengacara Trump, Rudy Giuliani, yang baru saja bergabung dengan tim pengacara kasus ini, ingin membatasi wawancara Trump dengan Mueller. Seperti dilansir CNN, Giuliani merupakan bekas Wali Kota New York dan sebelumnya pernah menjabat sebagai jaksa penuntut federal.
“Dia baru mulai kemarin. Dia akan mendapatkan fakta-faktanya secara jelas. Dia orang hebat,” kata Trump kepada para jurnalis.
Trump berulang kali menyatakan tim kampanye yang dibentuknya tidak berkolusi dengan sejumlah orang Rusia untuk memenangkan pilpres 2016. Dia menuding investigasi soal ini sebagai perburuan penyihir. “Giuliani sedang mempelajari masalah ini. Dia tahu ini perburuan penyihir saja. Itu dia tahu,” kata Trump.