TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyoroti hubungan dengan Rusia yang memburuk akhir-akhir ini.
Lewat cuitan di Twitter, Trump menyalahkan kondisi ini pada investigasi soal dugaan intervensi Rusia pada pemilu presiden 2016. Dia bahkan membandingkan kondisi hubungan kedua negara dengan era Perang Dingin.
Baca: Trump Peringatkan Rusia Bersiap Hadapi Serangan Rudal
“Hubungan kita dengan Rusia saat ini sangat memburuk dibanding sebelumnya, termasuk pada era Perang Dingin,” kata Trump lewat cuitan di akun Twitter-nya, @realdonaltrump, Rabu, 11 April 2018, waktu setempat.
Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. Trump bersalaman dan bertegur sapa dengan presiden Rusia Vladimir Putin saat acara makan malam KTT APEC. REUTERS/Jorge Silva
Trump melanjutkan pada cuitan kedua sekitar dua jam kemudian. “Hubungan buruk ini banyak disebabkan oleh investigasi palsu dan buruk soal Rusia, yang dimotori para loyalis Partai Demokrat dan orang yang bekerja pada (Presiden Barack) Obama.”
Baca: Trump Beri Sanksi 24 Elite, Ini Respons Rusia
Trump menambahkan pada cuitan keduanya dengan menyebut, ”(Penasihat khusus) Robert S. Mueller sebagai orang yang paling berkonflik.” Trump menegaskan, dia tidak melakukan kolusi dengan Rusia.
Mueller merupakan bekas Direktur Biro Penyelidik Federal FBI dan ditunjuk sebagai penasihat khusus Kementerian Kehakiman Amerika Serikat tahun lalu. Dia diminta menyelidiki dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dan sejumlah orang Rusia untuk memenangi pilpres.
Saat ini, Mueller telah menuntut Paul Manafort, yang merupakan bekas manajer kampanye Trump, dengan tuntutan terlibat kolusi dengan Rusia pada pilpres 2018. Seperti dilansir Fox News, Manafort telah menyatakan tidak bersalah. Dia akan menjalani persidangan di Pengadilan Alexandria, Virginia. Mueller disebut bakal memanggil 35 saksi dalam kasus ini.
Di luar kasus ini, seperti dilansir Reuters, Trump sendiri mengancam bahwa militer Amerika akan menembakkan rudal ke Suriah pasca-dugaan serangan zat kimia rezim itu kepada warga Kota Douma, yang dikuasai kelompok pemberontak dan dekat dengan Ibu Kota Damaskus.
“Rusia bersumpah akan menembak jatuh setiap rudal yang ditembakkan ke Suriah. Bersiaplah Rusia, karena rudal-rudal itu akan datang, bagus, baru, dan cerdas! Kalian tidak seharusnya bermitra dengan hewan pembunuh dengan gas yang membunuh rakyatnya sendiri dan menikmatinya.”
Rusia mengingatkan Trump untuk tidak menyerang Suriah karena bisa mendapat konsekuensi serius, termasuk serangan balik.