Kecewa, Trump: Cina Jual Minyak ke Korea Utara!

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Jumat, 29 Desember 2017 07:37 WIB

Presiden Donald Trump bersama dengan Presiden Cina Xi Jinping, saat upacara penyambutan di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Washington -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan dia merasa kecewa bahwa Cina membiarkan suplai minyak mengalir ke Korea Utara. Langkah seperti ini hanya akan mencegah penyelesaian secara damai atas krisis program senjata nuklir Pyongyang.

"Tertangkap basah -- sangat kecewa Cina membiarkan minyak mengalir ke Korea Utara. Jika ini terus dibiarkan terjadi maka tidak akan ada solusi damai atas masalah Korea Utara," kata Trump dalam cuitan di akun Twitternya @realDonaldTrump. Kata "tertangkap basah" ditulis dalam huruf besar.

Baca: Korea Selatan: Korea Utara dan Amerika Serikat Dialog Damai 2018

Soal ini, pemerintah Cina mengaku tidak tahu menahu soal transaksi minyak antara kapal negara itu dan Korea Utara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, mengatakan dia tidak mengetahui adanya transaksi ilegal itu. Dia kemudian menegaskan pemerintah Cina secara ketat menegakkan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pengembangan teknologi nuklir dan rudal Korea Utara.

Advertising
Advertising

Baca: Rusia Siap Mediasi Korea Utara - Amerika Serikat, Ini Syaratnya

Seperti diberitakan, satelit mata-mata Amerika Serikat menangkap foto-foto kapal-kapal Cina yang secara ilegal menjual minyak ke kapal-kapal Korea Utara sekitar 30 kali sejak Oktober 2017.


Perdagangan kapal-ke-kapal dengan Korea Utara di laut lepas dilarang di bawah sanksi Dewan Keamanan PBB, yang diberlakukan pada September tahun ini.


Gambar satelit yang dipublikasikan oleh Kementerian Keuangan Amerika Serikat menunjukkan kapal-kapal dari kedua negara memperdagangkan minyak secara ilegal di Laut Barat.


Seperti dilansir Newsweek pada 27 Desember 2017, satu foto satelit, yang dilaporkan diambil pada 19 Oktober 2017, menunjukkan sebuah kapal bernama Rye Song Gang 1 bertransaksi komoditas itu dengan kapal Cina.


Korea Utara dilarang Dewan Keamanan PBB untuk mengimpor gas alam dan minyak mentahnya mulai September lalu sebagai sanksi atas program rudal nuklir Kim Jong-un.


Perdagangan rahasia ini dimulai sesaat setelah sanksi itu dikeluarkan, yang ditujukan untuk membatasi pasokan minyak Korea Utara. Tujuan sanksi ini adalah menghentikan Kim Jong-un untuk memperluas sistem pertahanan nuklir dan rudal negara ini.


Cina adalah sumber utama bahan bakar Korea Utara. Pada hari Selasa, 26 Desember, data pabean Cina mengklaim bahwa November menandai bulan kedua berturut-turut Beijing tidak mengirim bensin atau solar ke Korea Utara.


REUTERS | NEWSWEEK

Berita terkait

Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

1 hari lalu

Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

Gedung Putih menegaskan residen Rusia Vladimir Putin harus berhenti berbicara tentang pemilihan presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Jika Trump Jadi Presiden, Ini Jabatan untuk Elon Musk

1 hari lalu

Jika Trump Jadi Presiden, Ini Jabatan untuk Elon Musk

Trump mengatakan komisi ini yang bakal dipimpin Elon Musk akan mengaudit seluruh pemerintah federal dan menyarankan "reformasi drastic".

Baca Selengkapnya

Kamala Harris: Dukungan Putin hingga Sindiran dari Trump

2 hari lalu

Kamala Harris: Dukungan Putin hingga Sindiran dari Trump

Putin mengatakan pada Kamis, 5 September 2024 dia mendukung Kamala Harris dalam persaingan Pemilihan Presiden Amerika

Baca Selengkapnya

Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

2 hari lalu

Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan mendukung Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS

Baca Selengkapnya

Trump Peringatkan Israel Akan Musnah Jika Iran Memiliki Senjata Nuklir

5 hari lalu

Trump Peringatkan Israel Akan Musnah Jika Iran Memiliki Senjata Nuklir

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menegaskan kembali sikapnya yang menentang Iran untuk memiliki senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Deretan Artis yang Tak Izinkan Trump Menggunakan Lagu Mereka

8 hari lalu

Deretan Artis yang Tak Izinkan Trump Menggunakan Lagu Mereka

Banyak artis yang telah menyampaikan keberatan atas penggunaan lagu-lagu mereka untuk kampanye kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump

Baca Selengkapnya

Survei Reuters: Kamala Harris Perlebar Keunggulan atas Trump

9 hari lalu

Survei Reuters: Kamala Harris Perlebar Keunggulan atas Trump

Kamala Harris dari Partai Demokrat memimpin Donald Trump dari Partai Republik 45% berbanding 41% dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos terbaru.

Baca Selengkapnya

Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

11 hari lalu

Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

Mark Zuckerberg mengatakan ia menyesal telah tunduk pada tekanan pemerintah dalam kesaksian di tengah-tengah kampanye pilpres yang memanas.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Gadang-gadang Elon Musk Jadi Menterinya

11 hari lalu

Donald Trump Gadang-gadang Elon Musk Jadi Menterinya

Donald Trump mengungkapkan ketertarikannya menjadikan Elon Musk sebagai salah seorang menterinya. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Robert F Kennedy Jr Mundur dari Bursa Pilpres AS, Kini Dukung Trump

14 hari lalu

Robert F Kennedy Jr Mundur dari Bursa Pilpres AS, Kini Dukung Trump

Robert F Kennedy Jr mundur dari calon independen di pilpres AS. Keputusannya ini membuat marah keluarganya.

Baca Selengkapnya