TEMPO.CO, Moskow - Rusia memerintahkan Amerika Serikat segera mengurangi jumlah diplomatnya di Rusia. Perintah ini sebagai balasan atas sanksi baru terhadap Rusia yang disetujui Senat dan kemungkinan didukung Presiden Donald Trump.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan agar Amerika mengurangi jumlah diplomatnya yang bertugas di Kedutaan Besar Amerika di Moskow dan 4 konsulatnya menjadi 455 orang hingga 1 September ini. Rusia marah karena dijatuhi sanksi dengan alasan mencampuri proses pemilihan Presiden Amerika pada 2017 dan aneksasi Rusia terhadap Crimea, yang tadinya wilayah Ukraina.
Baca: Senat AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke Rusia
Selain memerintahkan pengurangan jumlah diplomat, Rusia menyita dua bangunan yang dipakai diplomat Amerika selama ini, yakni cottage yang berada di luar Moskow dan fasilitas tempat penyimpanan peralatan di Moskow.
Juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov, membenarkan bahwa Putin menyetujui perintah yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri untuk mengurangi jumlah diplomat Amerika dan menyita dua bangunan.
"Langkah-langkah seperti itu mustahil tanpa persetujuan presiden," kata Peskov seperti dikutip dari Latimes.com, 28 Juli 2017.
Baca: Terungkap, Trump dan Putin Gelar Pertemuan Rahasia di KTT G-20
Kedutaan Besar Amerika di Moskow membenarkan telah menerima pemberitahuan mengenai perintah pengurangan jumlah diplomat pada Jumat, 28 Juli.
Kedutaan Amerika di Moskow diberi waktu untuk mengurangi diplomatnya hingga 1 September dan penyerahan kembali dua gedung pada 1 Agustus 2017.
"Duta besar menyatakan kekecewaannya dan protes," ujar Maria Olson, juru bicara Kedutaan Amerika di Moskow.
Baca: Gallup: Popularitas Donald Trump Terburuk Sejak Perang Dunia II
Keputusan Rusia ini hanya kurang dari 24 jam setelah Putin mengeluarkan pernyataan di hadapan jurnalis akan membalas jika Amerika menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
"Kami sangat menahan diri dan sabar, tapi ada saatnya kami perlu merespons. Tidak mungkin seterusnya menoleransi hinaan kepada negara kami," kata Putin.
Sejak isu Rusia mencampuri pemilihan Presiden Amerika pada 2016 yang memenangkan Donald Trump merebak, sikap anti-Rusia di masyarakat Amerika semakin meningkat. Dan, suara Senat yang hampir bulat mendukung rancangan undang-undang penjatuhan sanksi terhadap Rusia menunjukkan situasi itu.
LA TIMES | CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA