Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Marah, Rusia Perintahkan AS Segera Kurangi Jumlah Diplomat  

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin memeriksa paspor yang akan diberikan ke aktor laga Amerika Serikat, Steven Seagal di Kremlin di Moskow, Rusia, 25 November 2016. REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin memeriksa paspor yang akan diberikan ke aktor laga Amerika Serikat, Steven Seagal di Kremlin di Moskow, Rusia, 25 November 2016. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Moskow - Rusia memerintahkan Amerika Serikat segera mengurangi jumlah diplomatnya di Rusia. Perintah ini sebagai balasan atas sanksi baru terhadap Rusia yang disetujui Senat dan kemungkinan didukung Presiden Donald Trump.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan agar Amerika mengurangi jumlah diplomatnya yang bertugas di Kedutaan Besar Amerika di Moskow dan 4 konsulatnya menjadi 455 orang hingga 1 September ini. Rusia marah karena dijatuhi sanksi dengan alasan mencampuri proses pemilihan Presiden Amerika pada 2017 dan aneksasi Rusia terhadap Crimea, yang tadinya wilayah Ukraina.

Baca: Senat AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke Rusia

Selain memerintahkan pengurangan jumlah diplomat, Rusia menyita dua bangunan yang dipakai diplomat Amerika selama ini, yakni cottage yang berada di luar Moskow dan fasilitas tempat penyimpanan peralatan di Moskow.

Juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov, membenarkan bahwa Putin menyetujui perintah yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri untuk mengurangi jumlah diplomat Amerika dan menyita dua bangunan.

"Langkah-langkah seperti itu mustahil tanpa persetujuan presiden," kata Peskov seperti dikutip dari Latimes.com, 28 Juli 2017.

Baca: Terungkap, Trump dan Putin Gelar Pertemuan Rahasia di KTT G-20

Kedutaan Besar Amerika di Moskow membenarkan telah menerima pemberitahuan mengenai perintah pengurangan jumlah diplomat pada Jumat, 28 Juli.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedutaan Amerika di Moskow diberi waktu untuk mengurangi diplomatnya hingga 1 September dan penyerahan kembali dua gedung pada 1 Agustus 2017.

"Duta besar menyatakan kekecewaannya dan protes," ujar Maria Olson, juru bicara Kedutaan Amerika di Moskow.

Baca: Gallup: Popularitas Donald Trump Terburuk Sejak Perang Dunia II

Keputusan Rusia ini hanya kurang dari 24 jam setelah Putin mengeluarkan pernyataan di hadapan jurnalis akan membalas jika Amerika menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

"Kami sangat menahan diri dan sabar, tapi ada saatnya kami perlu merespons. Tidak mungkin seterusnya menoleransi hinaan kepada negara kami," kata Putin.

Sejak isu Rusia mencampuri pemilihan Presiden Amerika pada 2016 yang memenangkan Donald Trump merebak, sikap anti-Rusia di masyarakat Amerika semakin meningkat. Dan, suara Senat yang hampir bulat mendukung rancangan undang-undang penjatuhan sanksi terhadap Rusia menunjukkan situasi itu.

LA TIMES | CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

27 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin.  Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

30 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?


Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

31 hari lalu

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya konser musik di Balai Kota Crocus, di Krasnogorsk, wilayah Moskow, Rusia, 22 Maret 2024, Video obtained by Reuters/via REUTERS
Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?


Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

31 hari lalu

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya konser musik di Balai Kota Crocus, di Krasnogorsk, wilayah Moskow, Rusia, 22 Maret 2024, Video obtained by Reuters/via REUTERS
Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.


Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

35 hari lalu

Seorang pria berdiri di samping layar yang menampilkan hasil awal pemilihan presiden Rusia, di markas besar Komisi Pemilihan Umum Pusat di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Menurut exit polls lembaga survei Public Opinion Foundation (FOM), Putin berhasil meraup 87,8 persen suara, mengalahkan tiga kandidat capres lainnya. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.


Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

35 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Komisi Nasional Pemilu Rusia (CEC), suara pemilih yang terkumpul mencapai 72,22 persen, naik dari pemilu 2018 sebesar 67,5 persen. REUTERS/Maxim Shemetov
Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

Hasil raihan Vladimir Putin menunjukkan dia akan menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia


Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

36 hari lalu

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

Vladimir Putin kembali jadi Presiden Rusia setelah meraup 87 persen suara. Sementara, Prabowo memimpin di rekapitulasi nasional KPU dengan 58 persen.


Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

37 hari lalu

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune melakukan isolasi mandiri cegah terjangkit virus corona.
Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyampaikan ucapan selamat pada Vladimir Putin atas kemenangannya dalam pemilu Rusia


Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

37 hari lalu

Orang-orang memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden Rusia, di Vidnoye, Wilayah Moskow, Rusia 15 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

Top 3 dunia, diurutan pertama berita tentang mahasiswa asing di India yang diserang saat salat tarawih.


Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

37 hari lalu

Warga Avdiivka, yang kini tinggal di pusat akomodasi sementara, memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden Rusia, saat terjadi konflik Rusia-Ukraina di kota Kirovske di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 15 Maret. 2024. REUTERS/Alexander Ermochenk
Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO