TEMPO.CO, Bangkok-Polisi Thailand menangkap seorang pria warga Laos dalam satu operasi di Bandara Suvarnabhumi. Xaysana Keopimpha, 42 tahun, nama pria yang ditangkap polisi Thailand tersebut, dijuluki Raja Narkoba ASEAN karena mendalangi satu jaringan perdagangan narkoba di seluruh wilayah ASEAN.
Xaysana dikepung polisi dan ditangkap dengan disaksikan ratusan orang setelah dia tiba di bandara Suvarnbhumi pada Kamis, 19 Januari 2017 pukul 5 sore waktu setempat. Ia tiba di bandara dari Phuket.
Baca juga:
Gunakan Narkoba, Bekas Wartawan Perang Disidang di Bali
Mabuk dan Robek Bendera Thailand, Dua Warga Italia Ditahan
Thailand Tunda Pemilu hingga 2018
Sekretaris Jenderal Kantor Lembaga Pengawasan Obat Sirinya Sithichai mengatakan jaringan narkoba itu diyakini menyelundupkan narkoba ke banyak negara, termasuk Malaysia dan Singapura.
"Singapura sudah menghubungi pemerintah Thailand untuk mendapatkan informasi tentang jaringan yang dipimpin tersangka," kata Sithichai, seperti yang dilansir New Straits Times pada 21 Januari 2017.
Penyelidik otoritas Thailand terhadap sindikat narkoba yang dipimpin Xaysana menemukan data bahwa Xaysana merupakan sumber utama bagi distribusi bahan narkotika di seluruh wilayah ASEAN.
Polisi Thailand mencatat sukses besar dalam mendeteksi tersangka menyusul penyitaan lima juta pil methamphetamine tahun lalu.
Wakil Kepala Kepolisian Nasional Thailand Jen Chalermkiat Srivorakarn mengatakan penangkapan warga Laos itu dilakukan setelah aparat melakukan penyelidikan selama lima bulan.
Selain Xaysana, polisi Thailand juga menangkap tiga warga Thailand yang merupakan teman raja narkoba itu. Mereka ditangkap dalam operasi susulan dan polisi menyita berbagai aset serta uang dari mereka.
Pemerintah menyita 14 bidang tanah, 14 mobil mewah, barang mewah, mulai dari emas, dan uang dalam mata uang Thai Baht serta US Dollar sebesar 100 juta Baht.
Komisaris Biro Pencegahan dan Pengendalian Narkotika Thailand, Sommai Kongwisaisuk mengatakan jaringan narkoba yang dipimpin Xaysana setara dengan jaringan dipimpin dua raja narkoba lainnya.
Sommai menambahkan, penyelidikan awal menunjukkan pria itu memiliki berbagai bisnis, termasuk dalam bidang perhotelan, pabrik papan dan bisnis mobil mewah di Laos.
"Para pejabat akan berusaha secara habis-habisan untuk mendeteksi aset milik jaringan itu yang memiliki kaitan dengan obat.
Pemerintah Thailand juga bekerjasama dengan rekan-rekan mereka dari Laos dalam operasi itu. Penangkapan raja narkoba itu merupakan keberhasilan penting dalam usaha mengekang masalah narkoba di Laos dan Thailand.
BANGKOK POST|NEW STRAITS TIMES|BERNAMA|YON DEMA