Asia Weekly Nobatkan Presiden Duterte Tokoh Tahun Ini  

TEMPO.CO, Beijing- Majalah populer Cina, Yazhou Zhoukan menobatkan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte sebagai Tokoh Tahun Ini dalam edisi pertamanya di 2017.

Majalah bidang internasional yang berbasis di Hong Kong dan dikenal dalam bahasa Inggris sebagai "Asia Weekly" tersebut bahkan mengulas profil Presiden Duterte hingga tujuh halaman dalam edisi Januari 2017. Majalah ini memuji prestasi pemerintahan Presiden Duterte sejauh ini.

Pemilihan Presiden Duterte sebagai Tokoh Tahun Ini versi Asia Weekly, karena pihak media tersebut terkesan dengan kebijakan luar negeri Filipina yang terlihat berporos ke Cina.

Sosok Duterte menjadi viral di halaman Facebook setelah gambarnya diunggah oleh seorang netizen sembari melontarkan pujian dan sanjungan kepada mantan wali kota Davao setelah dikabarkan terpilih menjadi Asia Weekly People Of The Year.

"Sekali lagi, Presiden Duterte terpilih karena telah mengubah keseimbangan kekuasaan di Asia," kata Joaquin Sy, pengguna Facebook.

Krizette Laureta Chu, pemilik akun Facebook,  mengatakan keputusan berani Duterte untuk membina hubungan yang lebih baik dengan Cina menjadi salah satu warisan terbesar pemerintahannya.

"Filipina sebagai bagian dari Asia yang solid, ya!" Tulisnya. Dunia akan tahu bahwa kita sedang bergerak menuju arah yang benar. Terimakasih!"

Juru bicara Presiden Duterte, Ernesto Abella pada Selasa, 3 Januari 2016, turut menyampaikan pengumuman tersebut dengan mengatakan bahwa majalah Time versi Cina telah memilih Duterte sebagai Tokoh Tahun Ini. Alasan dipilih sebagai Tokoh Tahun Ini disebabkan kebijakan Presiden Duterte yang menjauhkan diri dari Amerika Serikat dan membina hubungan yang lebih erat dengan Cina.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada bulan Juni tahun lalu, Presiden Duterte telah menjadi berita utama setelah menyatakan mengakhiri aliansi militer puluhan tahun Filipina dengan AS.

Dalam upayanya untuk mengejar kebijakan luar negeri yang lebih independen, Duterte juga secara terbuka mengumumkan rencana untuk meningkatkan hubungan dengan saingan utama AS, yakni Cina dan Rusia.
ASIA CORRESPONDENT|YON DEMA

Baca:
Duterte Ogah Dinobatkan Jadi Tokoh Paling Berkuasa di Dunia
Cina Dukung Cara Presiden Duterte Perangi Narkoba