TEMPO.CO, Washington DC – Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, berjanji akan meletakkan kembali patung Winston Churchill di Ruang Oval, Gedung Putih. Sebelumnya, Barack Obama menyingkirkan patung Churchill itu dari tempatnya.
Janji Trump itu disampaikan saat bertemu dengan Nigel Farage dari Partai UKIP Inggris, yang mendukung Trump saat kampanye pemilihan Presiden AS. Farage kemudian mengungkapkan janji Trump itu.
“Kami bertemu, lalu berbicara tentang prospek hubungan positif dengan Inggris. Saya lalu bertanya kepada Trump apakah patung Sir Winston Churchill akan diletakkan kembali di dalam gedung putih. Trump menjawab bahwa ia akan meletakkannya di tempat yang selayaknya,” kata Farage, politikus Inggris yang mendukung negaranya keluar dari Uni Eropa (Brexit), mengutip dari Express.co.uk, 15 November 2016.
Baca:
Dikira Donald Trump, Koki Ini Dikeroyok Tiga Pria Muslim
Google Batasi Iklan di Situs Berita Palsu
Trump-Putin Bertelepon, Ini Isi Percakapannya
Pada awal tahun ini, Obama menunjukkan sikap tidak mendukung ide Brexit. Dengan memilih Brexit, kata Obama, berarti Inggris menunggu "antrean di belakang" untuk membahas perdagangan.
Farage menjelaskan, Trump adalah sosok yang “Anglophile” dan lontarannya untuk meletakkan kembali Patung Churchill dalam Gedung Putih sebagai simbol apresiasi atas hubungan sejarah yang hangat antar-sekutu.
Farage memainkan peran kunci dalam kampanye Donald Trump pada saat kampanye pemilihan Presiden AS. Kemenangan Trump mengacu pada pemilihannya sebagai “Brexit plus-plus”.
Sir Winston Churchill adalah tokoh politik dan pengarang dari Inggris. Churchill terkenal sebagai Perdana Menteri Britania Raya sewaktu Perang Dunia II. Perannya sebagai ahli strategi, orator, diplomat, dan politikus terkemuka menjadikan Churchill sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dunia.
Pada 1953, Churchill dianugerahi Penghargaan Nobel Sastra karena sumbangan yang ia berikan dalam buku-buku karangannya mengenai Inggris dan sejarah dunia.
EXPRESS.CO.UK | ANDI.G | MR