TEMPO.CO, Abuja - Kepemimpinan kelompok teroris Boko Haram terbelah setelah ISIS mengumumkan Abu Musab al-Barnawi sebagai pemimpin baru Boko Haram.
Abubakar Shekau menegaskan dirinya masih sah memimpin Boko Haram. Shekau mengecam Al-Barnawi yang berupaya melakukan kudeta atas kepemimpinannya.
Terakhir kali Shekau terdengar berbicara melalui pesan audio pada Agustus lalu. Saat itu ia menegaskan bahwa dirinya masih hidup dan kepemimpinannya tidak digantikan. Pesan serupa dirilis ISIS pada April lalu.
Shekau juga menegaskan dukungannya kepada khalifah Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS. Namun ia mengungkapkan beberapa orang di Boko Haram telah menghentikan dirinya untuk berkomunikasi dengan Al-Baghdadi.
"Saya diminta mengirimkan ideologi saya dalam bentuk tulisan ke khalifah, namun tulisan itu dimanipulasi oleh beberapa orang demi meraih kepentingan diri mereka sendiri," ujar Shekau menggambarkan upaya kudeta atas kepemimpinannya, seperti dikutip dari BBC, 4 Agustus 2016.
Ia kemudian dituduh menimbun makanan dan amunisi. Ia juga dituding mengusir penasihat militer ISIS.
Perpecahan kepemimpinan Boko Haram diperkirakan akan berdampak besar terhadap operasi-operasi milisi itu dan bisa jadi berbalik menjadi pertempuran di kubu pemberontak tersebut.
BBC | MARIA RITA