TEMPO.CO, Vatikan - Paus Fransiskus menyambut ribuan imigran di Lapangan Basilika Santo Petrus di Vatikan dalam hari yang didedikasikan untuk para pengungsi. Paus mengatakan para imigran ini membawa sejarah, budaya, nilai-nilai dalam diri mereka sendiri, dan mengajak imigran untuk tidak berhenti berharap, demikian dilansir BBC, 17 Januari 2015.
Para migran dan banyak pencari suaka melambaikan bendera negara mereka. Sampai saat ini, negara-negara Eropa sedang berjuang untuk mengatasi masuknya migran. Paus telah berulang kali menyerukan negara-negara Eropa untuk menyambut imigran yang telah melarikan diri perang dan kemiskinan.
Paus juga meminta jemaat berdoa bagi empat korban serangan teroris di Jakarta pada Kamis lalu dan 29 orang tewas di ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou, dalam serangan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada malam Jumat.
Ratusan polisi dan personel keamanan bersenjata dikerahkan untuk acara ini. Kepala Rabbi Roma Riccardo Di Segni mengatakan kunjungan tersebut dianggap sebagai tanda 50 tahun hubungan Yahudi-Katolik.
BBC melansir lebih dari satu juta migran dan pengungsi menyeberang ke Eropa pada 2015. Hal ini memicu krisis di negara-negara tujuan untuk mengatasi masalah ini, salah satunya dengan membentuk Divisi di Uni Eropa yang berurusan dengan masalah imigran.
BBC | ARKHELAUS