TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan ketegangan yang terjadi antara Korea Utara dan Amerika Serikat sudah diambang konflik yang berskala luas. Ketegangan yang dipicu tekanan Amerika Serikat agar Pyongyang menghentikan program senjata rudal nuklirnya, menurut Putin hal itu sia-sia dan tidak akan membuahkan hasil.
Menurut Putin, keliru menekan Pyongyang mengenai program rudal nuklirnya. Putin lebih mendukung Korea Utara diajak untuk berdialog dan bernegosiasi.
Baca: Amerika Serikat Kirim Pesawat Pengebom ke Perbatasan Korea Utara
"Adalah penting untuk menyelesaikan masalah di kawasan itu melalui dialog langsung dengan melibatkan semua pihak tanpa mempercepat prakondisi," tulis Putin dalam satu artikelnya yang diterbitkan di disitus resmi Kremlin sebelum menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara anggota BRICS di Cina pekan depan.
Mengutip Reuters, Putin menegaskan, dirinya meyakini dialog atau negosiasi untuk menyelesaikan ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat.
"Provokasi, tekanan, dan menyerukan perang, dan retorika yang menyerang tidak menyelesaikan masalah," ujar Putin.
Baca: Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un
Korea Utara telah mengembangkan kemampuan rudal nuklirnya untuk menyerang Amerika Serikat. Korea Utara bahkan mengancam akan mendaratkan rudalnya di Guam, wilayah Amerika Serikat di Pasifik.
Senin lalu, Pyongyang, mengagetkan Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang karena meluncurkan rudal balistik jarak menengahnya ke perairan Jepang. Saat itu, Amerika Serikat dan Korea Selatan mengadakan latihan perang bersama untuk persiapan invasi.
"Menurut opini Rusia, adalah keliru dan sia-sia menekan Pyongyang atas program rudal nuklir Korea Utara secara eksklusif," tegas Putin.
Baca: Korea Utara Sebut Penghancuran terhadap Jepang Segera Terjadi
Putin mengusulkan sebuah formula peta jalan yang dibuat Moskow dan Beijing dengan meminta Korea Utara menghentikan program rudal nuklirnya dan sebagai balasannya, Amerika Serikat dan Korea Selatan menghentikan latihan perang bersama.
Menurut Vladimir Putin, formula ini secara perlahan akan mengurangi ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat.
REUTERS | MARIA RITA