TEMPO.CO, Singapura - Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong meminta seluruh masyarakat bersama pemerintah menanggulangi radikalisme dan ekstremisme sehubungan ditangkapnya dua pembantu polisi dan seorang perawat bayi yang ingin bergabung dengan ISIS di Suriah.
Petugas polisi pembantu Singapura, Muhammad Khairul Mohamed, 24, sudah ditahan karena berencana pergi ke Suriah untuk bergabung dengan milisi ISIS. Rekannya di AETOS, Mohamad Rizal Wahid, 36, ditempatkan di bawah perintah pembatasan karena mendukung niat Khairul untuk berperang di Suriah.
Baca: Singapura Pertama Kali Menahan Wanita Pendukung ISIS
Awal bulan ini, asisten perawat bayi Syaikhah Izzah Zahrah Al Ansari, 22, ditahan karena berencana bergabung dengan ISIS, menjadikannya wanita Singapura pertama yang ditahan karena radikalisme.
"Ini akan menimbulkan kegelisahan, baik di kalangan komunitas muslim, karena khawatir menjadi sorotan, dan juga di kalangan komunitas non-muslim," kata PM Singapura Lee Hsien Loong , seperti yang dilansir Channel News Asia pada 20 Juni 2017.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong berencana untuk bertemu dengan pemimpin komunitas Melayu-Muslim bulan depan. Pertemuan itu untuk membahas langkah-langkah mencegah terorisme di seluruh dunia dan di Singapura. Apalagi sudah ada warga Singapura yang bergabung dan bersimpati dengan ISIS.
CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA
Video Terkait:
Beredar Video ISIS Akan Serang Indonesia dan Malaysia