TEMPO.CO, Doha – Di tengah perseteruan dengan Arab Saudi cs, Kementerian Pertahanan Qatar mengumumkan kesepakatan untuk membeli 36 jet tempur F-15 dari Amerika Serikat atau AS seharga US$ 12 miliar atau setara Rp 159,4 triliun.
Seperti dilansir Reuters, Kamis 15 Juni 2017, kesepakatan itu dibuat meski negara Teluk baru-baru ini dikritik oleh Presiden Donald Trump karena mendukung terorisme.
Baca Juga:
Baca: Dikeroyok Arab Saudi Cs, Qatar : Kami Tak Akan Menyerah
"Penjualan tersebut akan meningkatkan kerjasama keamanan antara AS dan Qatar," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan melalui email kepada Reuters.
Kritikan Trump menyusul pemutusan hubungan diplomatik oleh Arab Saudi, UEA dan Bahrain dengan Qatar untuk tuduhan yang sama.
Kongres AS pada tahun lalu menyetujui penjualan 72 unit pesawat jet tempur F-15 kepada Qatar dalam sebuah kesepakatan senilai USD21 miliar. Persetujuan Kongres itu sekaligus menjadi dukungan untuk kesepakatan yang diselesaikan pada hari Rabu.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan beberapa negara koalisi Arab telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar setelah Doha dituduh mendukung dan mendanai kelompok teroris. Namun, Qatar telah membantah tuduhan itu.
Pemutusan hubungan diplomatik oleh Saudi dan koalisinya itu diikuti dengan isolasi terhadap Qatar di bidang perdagangan dan transportasi.
Baca: Dubes AS untuk Qatar Umumkan Pengunduran Diri di Tengah Krisis
Penjualan puluhan pesawat jet tempur F-15 ini menyoroti posisi kompleks yang dimiliki pemerintahan Presiden Donald Trump.
Pemerintah Trump dipaksa untuk menyeimbangkan fokusnya dalam memerangi terorisme dan mengatasi persaingan regional di antara sekutu Washington. Saudi dan Qatar adalah dua negara yang sama-sama menjadi sekutu AS.
MIDDLE EAST MONITOR | REUTERS | YON DEMA