TEMPO.CO, New York - Putra kedua presiden Amerika Serikat Donald Trump, Eric, mengatakan bahwa nepotisme adalah hal yang wajar. Hal ini diungkapkan Eric Trump, 33 tahun, dalam wawancara dengan majalah Forbes yang terbit pada Selasa lalu.
“Nepotisme adalah salah satu faktor kehidupan. Kita bisa saja berada di sini karena nepotisme, tapi belum tentu bisa bertahan hanya dengan nepotisme,” kata Eric Trump seperti dikutip CNN, Rabu 5 April 2017.
Baca: Kirim Pesan Suara, ISIS Sebut Donald Trump Idiot
“Ayah saya adalah orang yang menuntut performa baik. Jadi jika saya, Don dan Ivanka masih dekat dengan pekerjaan beliau, itu karena kami memiliki kemampuan,” ujar Eric.
Awal tahun ini Donald Trump menyerahkan tampuk kekuasaan di perusahaannya kepada kedua putranya, Donald Jr. dan Eric.
Pernyataan Eric datang menyusul kritikan terhadap kakak iparnya, Jared Kushner, yang mendadak mengunjungi Irak, bahkan sebelum Menteri Luar Negeri Rex Tillerson tiba di sana.
Kushner, 36, adalah salah satu pembantu terbesar presiden dengan mandat meliputi kebijakan dalam dan luar negeri. Meski tanpa pengalaman sama sekali, Kushner mengunjungi Irak atas undangan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat Jenderal Joseph Dunford.
Forbes mengatakan wawancara dilakukan pada Februari, sebelum Gedung Putih mengumumkan pekan lalu bahwa putri sulung Trump, Ivanka, ditunjuk menjadi pegawai pemerintah federal dan penasihat yang tidak dibayar bagi ayahnya.
Meski tidak digaji, namun penunjukan itu telah membuat marah lawan-lawan politik dan ahli etika. Mengingat Ivanka masih menjadi pemegang saham jutaan dolar di The Trump Organization. Dikhawatirkan akan terjadi konflik kepentingan di dalamnya jika memegang jabatan di pemerintahan.
CNN | USA TODAY | YON DEMA