TEMPO.CO,Macau—Keluarga Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang tewas pada Senin lalu, kini telah ditempatkan di bawah perlindungan ketat polisi di Macau.
Seperti dilansir dari The Star, Jumat 17 Februari 2017, perlindungan tersebut dilakukan menyusul kematian pria berusia 46 tahun yang dianggap tidak wajar dan telah ditetapkan sebagai kasus pembunuhan.
Baca: Ini Teriakan Kim Jong-nam Setelah Wajahnya Disemprot Cairan
Kepala keamanan Macau, Wong Sio Chak, mengatakan bahwa ia tidak akan mengungkapkan rincian tentang langkah-langkah keamanan untuk melindungi kerabat Kim.
Tapi Wong menegaskan pihak berwenang mencermati perkembangan kasus tersebut.
"Pihak berwenang terus melakukan upaya terbaik dengan cara yang sah untuk melindungi keselamatan dan hak-hak dari semua penduduk, pengunjung dan orang-orang yang tinggal di Macau," kata Wong Sio Chak.
Selama beberapa hari terakhir, terdapat laporan dari Amerika Serikat dan sumber-sumber pemerintah Korea Selatan yang mengatakan bahwa agen Korea Utaralah yang membunuh Jong-nam, meski ada analis lain yang berpendapat bahwa negara tidak memiliki alasan untuk melakukannya.
Jang-nam, yang pindah ke Macau sejak awal 2000-an, sebelumnya dilaporkan pernah terhindar dari upaya pembunuhan pada 2012.
Di Macau ia tinggal bersama istri keduanya dan dua anaknya. Istri keduanya, Lee Hye-Kyong; putranya Kim Han-sol, 21; dan putri Kim Sol-hui, yang diyakini berusia 18 tahun; tinggal di Macau. Sedangkan istri dan anak pertamanya berada di Beijing.
Seorang sumber yang dekat dengan keluarga Jong-nam mengatakan bahwa keluarga itu sangat baik dan terbuka terhadap mereka, kecuali hal yang terkait Korea Utara.
"Dia sangat sederhana, selalu dalam semangat yang baik dan orang yang sangat terbuka. Tapi kami tidak pernah berbicara tentang Korea Utara," ujar seorang sumber di Macau mengacu pada istri kedua Jong-nam.
Anak pertama dari istri kedua Jong-nam, Han-sol, pernah belajar di Bosnia dan Perancis, dan Sol-hui dibesarkan dan dididik di sekolah internasional di Macau.
"Anak-anak memiliki masa kecil yang sangat normal, mereka sangat aktif, tidak seperti mereka sedang menyembunyikan sesuatu.”
"Sampai saat ini, mereka selalu merasa aman di Macau," kata sumber itu kepada South China Morning Post.
Sumber itu menambahkan bahwa Han-sol dan Sol-hui, saat berusia 14 dan 10 , bergabung dengan pramuka Portugis di Macau, sebuah kelompok Katolik, selama sekitar empat tahun.
Sang sumber juga mengatakan bahwa tidak banyak orang tahu tentang latar belakang keluarga mereka saat itu, tapi segera menyadari bahwa keduanya dalam keadaan khusus.
Meskipun Jong-nam sering melakukan perjalanan, sumber lain mengatakan bahwa anak-anak memiliki hubungan yang cukup dekat dengan ayah mereka.
Selama bertahun-tahun, keluarganya pindah sekitar di Macau, tapi banyak warga tidak mengenali siapa sesungguhnya mereka karena selalu bersikap sederhana.
Hal itu disampaikan oleh seorang bekas tetangga mereka saat masih tinggal di villa dekat pantai di Cheoc Van, Coloane, sekitar 10 tahun yang lalu.
"Dia sudah tinggal di sana ketika saya pindah ke rumah itu. Pada awalnya, saya tidak tahu siapa dia ... saya baru menyadarinya ketika saya melihat beberapa berita di koran," kata sumber itu.
Menurut mantan tetangga, Jong-nam tidak pernah terlihat berbicara dengan orang lain dan jarang ada tamu yang datang. Dia juga sering mendapati Jong-nam pergi selama berminggu-minggu lamanya.
Selain itu, beberapa teman-temannya di Macau menggambarkan Jong-nam sebagai seorang yang terbuka, yang sangat suka terhadap makanan dan anggur serta sesekali bertaruh di kasino.
THE STAR | SOUTH CHINA MORNING POST | YON DEMA