TEMPO.CO, Washington – Michael Flynn mengundurkan diri dari jabatan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat lantaran melakukan kontak dengan pejabat di Rusia sebelum Donald Trump terpilih sebagai presiden.
Pernyataan pengunduran diri yang disampaikan pada Selasa, 14 Februari 2017, itu menyusul laporan Kementerian Kehakiman AS memperingatkan pemerintahan Trump beberapa pekan lalu, komunikasi yang pernah dia lakukan itu bisa dijadikan sebagai posisi tawar untuk menduduki jabatan tersebut.
Baca juga:
Temui PM Kanada, Ivanka Trump Terpesona Justin Trudeau
Sindir Trump, PM Kanada Berjanji Akan Menerima Pengungsi
Menurut Kementerian, komunikasi yang dibangun oleh perorangan dianggap ilegal dalam diplomasi AS.
”Saya pernah menjelaskan kepada wakil presiden terpilih dan beberapa pejabat lainnya bahwa saya pernah melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Duta Besar Rusia,” demikian salah satu butir pernyataan Flynn dalam surat pengunduran dirinya.
”Saya mengajukan pengunduran diri, merasa terhormat telah melayani Presiden Trump meskipun hanya tiga minggu untuk mengembalikan orientasi kebijaksanaan luar negeri AS dalam posisinya memimpin dunia,” ucapnya.
Untuk sementara posisi Flynn dijabat oleh Jenderal (purnawirawan) Keit Kellog yang saat ini sebagai kepala Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih sebelum Trump menunjuk pejabat yang mengisi kekosongan tersebut.
ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN