Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksklusif- Jurnalis Cumhuriyet 'Memotret' Pascakudeta Turki  

image-gnews
Zeynep Oral, wartawan Cumhuriyet, Turki saat mengikuti konferensi Global Inter Media Dialogue, di Universitas Indonesia, Depok, 23-25 Januari 2017. TEMPO/Martha Warta Silaban
Zeynep Oral, wartawan Cumhuriyet, Turki saat mengikuti konferensi Global Inter Media Dialogue, di Universitas Indonesia, Depok, 23-25 Januari 2017. TEMPO/Martha Warta Silaban
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Zeynep Oral, wartawan Cumhuriyet, Turki, 71 tahun, menerima pertanyaan berulang dari cucu-cucunya. “Nenek apakah kamu takut? Ataukah kamu tidak takut?” “Nenek, apakah polisi akan datang dan menangkapmu?” “Nenek, apakah kamu mengunci semua pintu, setiap malam?”

Suami dan anak-anaknya tak bosan untuk memintanya berhenti menulis. “Cukup! Kamu tidak perlu takut! Kamu harus berhenti menulis. Itulah yang disampaikan Zeynep, sebagai pembuka dari diskusi panelnya tentang Turki di hadapan peserta Global Inter Media Dialogue di Universitas Indonesia, di Depok, pekan lalu.

Baca juga:
Melalui Direktur CIA, Turki Minta Gulen Diekstradisi
Turki Tangkap 450 Tersangka Anggota ISIS, Sita Buku Gulen

Zeynep telah mengalami tiga kali kudeta sepanjang hidupnya. Namun, percobaan kudeta yang mencapai puncaknya pada 15 Juli 2016 lalu, adalah sesuatu yang berbeda. Karena, kata dia, sebanyak 230 orang tewas.

Dan untuk pertama kalinya, semua orang termasuk ketujuh cucunya tahu bahwa:
- 95 ribu pegawai sipil dipecat/diberhentikan
- 60 ribu guru kehilangan pekerjaan
- 147 jurnalis dan penulis dipenjara
- Lebih dari 780 kartu pers dirampas
- 56 ribu paspor dirampas
- 177 media: 45 koran, 18 majalah, 34 saluran TV, 51 radio, 3 kantor berita, dan 29 penerbitan ditutup.

Menurut Zeynep, kudeta itu digerakkan oleh Gerakan Gullen. Yakni sebuah gerakan yang dipimpin ulama Fethullah Gullen yang tinggal di Pennsylvania, Amerika Serikat dalam 15 tahun terakhir. Gullen sudah memiliki 130 sekolah yang tersebar di seluruh dunia.

“Saya gembira kudeta gagal, karena kondisinya akan semakin buruk daripada apa yang kami alami sekarang,” kata Ketua Asosiasi Penulis, PEN International Turki ini. Karena di satu sisi, Zeynep yang bekerja di media oposisi Presiden Recep Tayyip Erdogan ini menentang perlakuan otoriter dari pemerintah saat ini.

Menurutnya, pertikaian antara kedua kubu Islam tersebut: gerakan Gullen dan Partai AKP dimanfaatkan ISIS untuk masuk ke Turki. Yang berdampak pada 13 aksi teror sejak gagal kudeta di Turki. Termasuk ketika malam Tahun Baru lalu, yang menewaskan 39 orang dan 70 orang luka-luka.

Sementara dua kelompok ini berselisih, kata dia, banyak warga Turki yang tidak berdosa jadi korban. Mereka memiliki keyakinan dan kebanggaan besar sebagai negara sekuler yang penduduknya sebagian besar Muslim, bangga dengan revolusi dan perkembangan yang dicapai setelah perang kemerdekaan Mustafa Kemal Ataturk.

Warga Turki  semula sangat yakin dengan perdamaian dan solidaritas di antara etnis Kurdi dan Turk dirusak oleh roda manipulasi dua kelompok Islam itu. Masyarakat sudah berjuang untuk demokrasi dan hak-hak kemanusian dan persamaan hak di antara laki-laki dan perempuan. Masyarakat sudah menjaga demokrasi untuk melindungi yang minoritas dan tertindas.

Pascakudeta gagal di Turki, sebanyak 147 jurnalis dipenjara dan lebih dari 780 kartu pers dirampas oleh pemerintah otoriter yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan.
“Kami menghadapi serangan keras dari pemerintah secara hukum dan ekonomi,” kata wartawan Cumhuriyet, Zeynep Oral—yang bekerja di koran oposisi Erdogan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menuturkan pada dini hari 31 Oktober 2016 lalu, polisi menangkap 12 editor Cumhuriyet. Dua di antaranya kemudian dilepaskan dari penjara. Bahkan Pemimpin Redaksi Cumhuriyet yang baru saja kembali dari luar negeri, langsung dibawa ke penjara setibanya di bandara.

“Mereka dituduh membantu kelompok teroris lewat artikel, karikatur dan berita yang diterbitkan,” kata Zeynep. Ia hadir bersama sekitar 50 peserta lainnya dari berbagai negara seperti Norwegia, Inggris, Malaysia, Irak, Iran, Bangladesh, Pakistan, Mesir, Tunisia.

Sementara yang tidak dipenjara, kata Zeynep, tetap menerbitkan berita setiap hari. “Tetap berprinsip kepada demokrasi, sekularisme, kebebasan berpendapat,” kata Ketua Asosiasi Penulis Dunia, PEN International Turki ini.

Sebelumnya, pada tahun 2015, kata Zeynep, pemimpin redaksi dan wartawan di kantor perwakilan di Ankara dipenjara karena menerbitkan artikel dan gambar kontainer membawa senjata ke Suriah. “Dan sebagai bentuk solidaritas, 160 penulis Cumhuriyet menyatakan bertanggung jawab atas pemberitaan tersebut.”

Zeynep mengatakan upaya kudeta memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk menjadi lebih otoriter. Bahkan beberapa dari mereka mengatakan upaya kudeta sebagai “kado dari Tuhan” kepada pemerintah.

Adapun Koran Cumhuriyet memiliki usia yang sama dengan Republik Turki. Di masa lalu, beberapa penulis dibunuh, beberapa masuk penjara. Namun Cumhuriyet menjadi media referensi di dalam dan luar Turki.

“Kami banyak mendapatkan dukungan dari dalam dan luar Turki di seluruh dunia. Swedia bahkan pernah memberikan penghargaan “Right Livelihood Award,” yang disebut juga sebagai alternatif penghargaan Nobel.” Dan penghargaan ini, kata dia, menunjukkan bahwa Cumhuriyet tidak sendiri dalam mempertahankan prinsip demokrasi.

Pada 2015, Cumhuriyet juga meraih penghargaan dari “Reporter Without Borders” untuk independensi dan keberanian jurnalistiknya.

MARTHA WARTA SILABAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

1 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

8 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

10 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

10 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

11 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

15 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

17 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

17 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.


Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

17 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.


Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

20 hari lalu

Pantai Pasqyra atau Mirror Beach di Albania. Instagram.com/@albania.tourism
Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani