Menurut aparat keamanan yang menolak identitasnya disebutkan, sebagian besar tersangka yang ditangkap aparat antiteror Turki merupakan warga negara asing. Mereka didakwa sebagai anggota ISIS.
Baca juga:
Fethullah Gulen Siap Digantung Jika Tuduhan Erdogan Terbukti
Kudeta Gagal, Turki Desak Amerika Serikat Usir Fethullah Gulen
Gulen Terlibat Kudeta, Turki Kirim Bukti ke Amerika Serikat
Mengutip Anadolu, operasi penggerebekan oleh tim antiteror Turki dilakukan di sedikitnya 18 provinsi, termasuk Ankara, Istanbul, Gaziantep, Kocaeli, Antalya, Izmir, dan Adiyaman.
Di Ankara, polisi menahan 69 tersangka anggota ISIS. Di Istanbul dan Kocaeli, polisi menangkap 18 tersangka jaringan ISIS, 14 di antaranya warga asing dengan 10 berusia anak-anak.
Selain menangkap para tersangka, aparat keamanan Turki menyita dokumen, senjata berburu, senjata api tanpa izin resmi, dan sejumlah buku karya Fethullah Gulen, pemimpin Organisasi Teroris Fethullah (FETO).
FETO dan Gulen, yang saat ini tinggal di Amerika Serikat, dituding sebagai dalang upaya makar pada Juli 2016 yang menewaskan sedikitnya 248 orang dan melukai sekitar 2.200 lain.
Gulen, yang tinggal di Pennsylvania, Amerika, membantah sebagai dalang upaya kudeta itu. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemudian meminta pemerintah Amerika mengekstradisi Gulen untuk diadili.
"Saya katakan ke Amerika Serikat dan Presiden Barack Obama. Tuan Presiden, saya sudah katakan ini sebelumnya, apakah bisa menangkap Fethullah Gulen dan membawanya ke Turki? Anda tidak mendengarkan? Saya katakan sekali lagi, seusai upaya kudeta, ekstradisi pria ini dari Pennsylvania ke Turki! Jika kita mitra strategis atau mitra model, lakukan apa yang perlu," ujar Erdogan, seperti dilansir CNN 16 Juli 2016.
Amerika menolak mengekstradisi Gulen seperti permintaan Erdogan.
ANADOLU | CNN | MARIA RITA