TEMPO.CO, Islamabad - Polisi Pakistan menempatkan Hafiz Muhammad Saeed, seorang ulama yang dituding menjadi otak serangan di Kota Mumbai India pada 2008 yang menewaskan lebih dari 160 orang, dalam tahanan rumah di Kota Lahore.
Saeed dijemput oleh petugas kepolisian di markas Jamaat-ud-Dawa (JuD), tempat dia memimpin lembaga amal ini pada Senin subuh waktu setempat, 30 Januari 2017.
"Beliau telah ditahan. Beliau diambli polisi di kediamannya," kata Nadeem Awwan, juru bicara JuD, kepada Al Jazeera.
Awan menambahkan, puluhan pendukung JuD menyertai iring-iringan polisi ke rumah Saeed.
"Kami telah menerima perintah penahahan dari pemerintah Pakistan. Saya yakin penahahan ini bukan ditujukan kepada saya melainkan sebuah konspirasi internasional untuk menyabotase perjuangan Kashmir," kata Saeed kepada wartawan.
Pernyataan Saeed itu mengacu kepada sengketa India terhadap masalah wilayah Kashmir yang dikuasai sebeklum dia digiring polisi ke rumahnya.
"Ini keinginan Perdana Menteri Narendra Modi atas dorongan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, serta menunjukkan ketidakberdayaan negara."
Inda dan Pakistan pernah terlibat perang hingga tiga kali terkait dengan wilayah Kashmir. Kedua negara saling klaim memiliki wilayah tersebut.
Pada 2012, AS menggelar sayembara berhadiah US$ 10 juta atau sekitar Rp 134 miliar bagi siapa saja yang sanggup memberikan informasi untuk penahanan Saeed yang juga seorang pendiri kelompok bersenjata Lashkar-e-Taiba (LeT).
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN