TEMPO.CO, Madrid - Seorang aktivis hak-hak perempuan di Spanyol melakukan aksi protes dengan bertelanjang dada dan mendekati patung lilin Donald Trump di Madrid pada Selasa, 17 Januari 2017.
Tidak hanya mendekati, namun wanita yang tidak disebutkan namanya itu meneriaki patung itu sambil memegang salah satu bagian dari patung lilin yang baru diresmikan tersebut.
Berita terkait:
Protes Trump, Pria Ini Bakar Diri di Dekat Gedung Putih
Pabrik Rusia Cetak Koin Trump, Mengapa?
Uni Eropa: Trump Tak Boleh Ubah Kebijakan Nuklir Iran
Seperti yang dilansir Metro.uk pada 18 Januari 2017, wanita yang diketahui berasal dari jaringan FEMEN, organisasi feminis terkemuka di Spanyol berhasil melakukan aksi nekat itu setelah mengelabui pihak keamanan.
"Hancurkan patriaki," teriak wanita itu sambil berlari menghindari aparat yang berusaha mengusirnya, seperti dikutip dari Metro.co.uk.
Rekaman video yang disebarkan secara online menunjukkan wanita yang dadanya tertulis "Grab Back" berulang kali meneriaki kalimat tersebut ketika mencoba untuk menghindari penahanan oleh seorang petugas di Madrid Wax Museum.
Petugas kemanan mengaku kesulitan menghentikan aksi wanita berkacamata tersebut karena tengah berada dalam kondisi bertelanjang dada. Aksi berhasil dihentikan ketika seorang petugas menutupi wanita itu dengan jaket dan membawanya keluar dari gedung.
Aksi nekat itu dilakukan untuk meprotes Trump yang dianggap misoginis atau membenci wanita karena dituduh melakukan pelecehan terhadap beberapa wanita.
FEMEN sudah mengaku bertanggung jawab terhadap aksi itu melalui unggahan di akun Twitter resminya.
Patung lilin Trump mengenakan setelan gelap, dasi merah, memberikan acungan jempol, baru saja diresmikan dan ditempatkan di dekat pintu masuk museum lilin yang berada di pusat kota Madrid. Peresmian itu hanya beberapa hari sebelum pelantikan presiden terpilih pada Jumat, 20 Januari 2017.
METRO.UK|HUFFINGTON POST|YON DEMA