Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Meksiko Belajar Demokrasi ala Indonesia

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Duta Besar Republik Indonesia untuk Meksiko Serikat, Yusra Khan di kampus Universidad Nacional Autnoma de Mexico (UNAM), Kota Meksiko, 15 November 2016. (Foto: KBRI Meksiko)
Duta Besar Republik Indonesia untuk Meksiko Serikat, Yusra Khan di kampus Universidad Nacional Autnoma de Mexico (UNAM), Kota Meksiko, 15 November 2016. (Foto: KBRI Meksiko)
Iklan

TEMPO.CO, Kota Meksiko - Kebijakan poros maritim Presiden Joko Widodo dan upaya Indonesia mencegah pembajakan di kawasan perairan, serta peran penting Indonesia dalam konflik Laut Cina Selatan menarik perhatian mahasiswa Meksiko.

Pertanyaan tersebut muncul dalam kuliah umum  Duta Besar Republik Indonesia untuk Meksiko Serikat, Yusra Khan  di Seminario Universitario de Estudios Asiatico (Pusat Kajian Asia) – Universidad Nacional Autónoma de México (UNAM), Kota Meksiko, 15 November 2016.

Di hadapan 40 sivitas akademia Pusat Kajian Asia UNAM tersebut, Dubes RI memaparkan proses demokratisasi di Indonesia  sejak awal kemerdekaan hingga  menjadi negara demokratis ke-tiga di dunia.

“Sejak Indonesia merdeka dan menjadi negara pada tanggal 17 Agustus 1945, dalam UUD 1945 menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut paham demokrasi, dimana kedaulatan berada di tangan rakyat,” kata Dubes Khan mengawali kuliah umum.

Dubes Khan memaparkan kemajuan demokrasi Indonesia seperti pelaksanaan pemilihan presiden secara langsung, otonomi daerah, dan pendirian lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi. 

Dubes Khan juga menyampaikan bahwa selain mengembangkan demokrasi sendiri, Indonesia juga berupaya untuk mempromosikan  demokrasi di dunia melalui pelaksanaan Bali Democracy Forum (BDF) yang digelar sejak 2008.  

"Forum ini memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalaman dalam hal menjalankan demokrasi di masing-masing negara, dan juga untuk memperkuat kapasitas demokrasi di masing-masing negara,"  kata Dubes Khan.

Lukas Czarnecki dari  Pusat Kajian Asia UNAM yang menjadi moderator menyatakan bahwa demokratisasi Indonesia diakui maju di kawasan Asia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain kebijakan poros maritim, perompakan dan Laut Cina Selatan, para mahasiswa juga bertanya soal tantangan Indonesia dalam memajukan demokratisasi, kerja sama dan hubungan Indonesia – Meksiko, dan potensi strategis Indonesia dalam kancah kerja sama internasional.

Menurut rilis Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Meksiko yang diterima Tempo, kehadiran Dubes RI untuk memberikan kuliah umum merupakan upaya konsisten untuk memperkenalkan Indonesia di kalangan akademisi.  

“Kehadiran Dubes RI tersebut mendapatkan apresiasi yang tinggi dari UNAM, sebagaimana disampaikan Vania de Vega Shiota Gonzalez dari Pusat Kajian Asia – UNAM yang menyambut dan mendamping Dubes RI selama kuliah umum berlangsung,”  kata Febby Fahrani ,  Sekretaris Pertama KBRI Meksiko.

Pusat Kajian Asia – UNAM berdiri pada tahun lalu dengan fokus kajian mendalam mengenai Asia dengan mendatangkan pembicara termasuk kepala perwakilan negara-negara kawasan Asia di Kota Meksiko.

“Kuliah umum dari Kedutaan Besar negara Asia diharapkan akan semakin memicu minat mahasiswa yang kebanyakan berasal dari jurusan Hubungan Internasional untuk lebih mendalami mengenai Asia, termasuk Indonesia,” kata  Alma Cervantes, Koordinator Kajian Asia Tenggara di Pusat Kajian Asia – UNAM.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bunuh 11 Wanita, Pria Meksiko Dihukum 430 Tahun Penjara

11 Oktober 2017

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Bunuh 11 Wanita, Pria Meksiko Dihukum 430 Tahun Penjara

Pria Meksiko dijatuhi hukuman 430 tahun penjara setelah terbukti membunuh 11 gadis yang dipaksa melakukan prostitusi dan menjual narkoba.


Demi Nelayan, Wali Kota Meksiko Ini Rela Nikahi Buaya

2 Juli 2017

Wali Kota San Pedro Huamelula, Victor Aguilar menerima seekor buaya betina saat mengikuti ritual pernikahan di Oaxaca, Meksiko, 30 Juli 2017. Ritual yang digelar untuk mendatangkan hasil laut melimpah ini telah ada sejak abad ke-18. REUTERS/Rusvel Rasgado
Demi Nelayan, Wali Kota Meksiko Ini Rela Nikahi Buaya

Wali Kota San Pedro di Meksiko membuat sensasi karena menikahi seekor buaya perempuan


Gudang Kembang Api Meledak di Meksiko, 11 Anak Tewas

11 Mei 2017

Petugas forensik memeriksa reruntuhan di gudang kembang api yang meledak di San Isidro, Chilchotla, negara bagian Puebla, Meksiko, 9 Mei 2017. REUTERS/Imelda Medina
Gudang Kembang Api Meledak di Meksiko, 11 Anak Tewas

Ledakan di gudang kembang api kembali terjadi di Meksiko, yang menewaskan 14 orang, 11 di antaranya anak-anak.


20 Tahun Tak Juara, Klub Sepak Bola Ini Sewa Penyihir

23 April 2017

Zulema melakukan ritual di stadion tim sepak bola Cruz Azul. Mirror.co.uk
20 Tahun Tak Juara, Klub Sepak Bola Ini Sewa Penyihir

Pendukung klub sepak bola di Meksiko menyewa penyihir setelah tak memenangkan pertandingan satupun sejak 20 tahun lalu. Dan hasilnya...


Pakai Tarif Perdagangan, Meksiko Balas Arogansi Donald Trump

27 Februari 2017

Pagar perbatasan wilayah negara Amerika Serikat dengan Meksiko terlihat di Nogales, Arizona, AS, 31 Januari 2017. Suasana di kawasan ini akan mengalami perubahan menjelang rencana pembangunan tembok perbatasan. REUTERS/Lucy Nicholson
Pakai Tarif Perdagangan, Meksiko Balas Arogansi Donald Trump

Meksiko akan membalas kebijakan AS dengan mengenakan tarif perdagangan terhadap berbagai produk AS.


Unjuk Rasa Anti-Trump Terbesar Digelar di Meksiko  

13 Februari 2017

Sejumlah pengunjuk rasa menggelar aski protes atas tembok perbatasan antara Meksiko dengan AS yang dibuat oleh Presiden Donald Trump di Monterrey, Meksiko, 12 Februari 2017. Aksi protes tersebut akan diikuti puluhan universitas, asosiasi bisnis dan organisasi kemasyarakatan. REUTERS
Unjuk Rasa Anti-Trump Terbesar Digelar di Meksiko  

Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.


Corruptour, Gebrakan Aktivis Meksiko Memberangus Korupsi

9 Februari 2017

Bus Anti-Koruptor di Meksiko. news.sky.com
Corruptour, Gebrakan Aktivis Meksiko Memberangus Korupsi

Aktivis antikorupsi Meksiko membuat gebrakan dalam membasmi korupsi dengan kegiatan yang dinamai Corrupttour.


Perkenalkan, Presiden Meksiko Nieto Penantang Donald Trump

26 Januari 2017

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto. AP/Marco Ugarte
Perkenalkan, Presiden Meksiko Nieto Penantang Donald Trump

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto sering muncul di media massa terkait kebijakan Donald Trump membangun tembok di perbatasan. Berikut profil Nieto.


Presiden Nieto: Meksiko Tidak Akan Bayar Biaya Bangun Tembok

26 Januari 2017

Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengibarkan bendera Meksiko dengan diiringi lagu kebangsaannya saat merayakan HUT Meksiko yang ke 203 di kota Meksiko, (15/9). REUTERS/Tomas Bravo
Presiden Nieto: Meksiko Tidak Akan Bayar Biaya Bangun Tembok

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto menegaskan negaranya tidak akan membayar biaya pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.


Tujuh Mayat Korban Mutilasi Ditemukan di Taksi di Meksiko

23 Januari 2017

Ilustrasi Mayat
Tujuh Mayat Korban Mutilasi Ditemukan di Taksi di Meksiko

Tujuh mayat korban mutilasi ditemukan dalam taksi di kawasan pantai di Meksiko.