TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, mengatakan Donald Trump berutang maaf kepada Presiden Barack Obama dan rakyat Amerika. Ini terkait sikap Trump yang mempertanyakan status kewarganegaraan Obama yang lahir di negeri Paman Sam ini.
“Tidak ada cara untuk menghapus sejarah. Dia berkampanye dengan kebohongan yang menyakitkan,” kata Hillary, seperti dikutip dari ABC News, Jumat, 16 September 2016.
Meskipun kini telah mengakui, Hillary mengecam sifat Trump yang sempat menolak mengakui Obama lahir di Hawai, AS. “Barack Obama jelas lahir di Amerika, jujur dan sederhana,” kata dia. Dia pun mengungkapkan kepada rakyat Amerika tidak tinggal diam terhadap sikap Trump.
Hillary pun menyindir Trump sebagai sosok yang rasis dan memiliki stigma memandang orang berdasarkan kelompok tertentu, seperti agama dan gender. Karakteristik seperti ini dinilai tidak layak memimpin AS ke depan. “Saya melihat Amerika, dan saya melihat semuanya,” kata dia.
Dalam sebuah wawancara dengan Washington Post, Trump sempat mengatakan dia meragukan status kewarganegaraan Obama, dan masih menerka di mana dia dilahirkan. “Saya akan menjawab pertanyaan itu di waktu yang tepat. Saya tidak ingin menjawabnya sekarang,” ujar dia.
Sedangkan, Presiden Obama sejak awal telah mengabaikan kritik dan sindiran Trump ataupun pertanyaan para jurnalis terkait status kewarganegaraannya. “Saya sangat percaya diri tentang negara tempat saya dilahirkan,” kata dia.
ABC NEWS | GHOIDA RAHMAH