TEMPO.CO, Jakarta - Pidato calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, diwarnai sejumlah interupsi dari para pengunjung. Mereka melayangkan protes. Pidatonya terganggu karena aksi 14 pengunjuk rasa, yang 13 di antaranya perempuan.
Pidato ini diagendakan Trump sebagai bagian dari rangkaian kampanye untuk menyampaikan kebijakan ekonomi jika dia terpilih sebagai Presiden. Lebih dari seribu orang menghadiri acara itu.
Para pengunjuk rasa diketahui merupakan bagian dari kelompok Michigan People's Campaign. "Anda ingin menutup pabrik Michigan dan melakukan outsourcing pekerjaan kami," kata Jacquie Maxwell, pekerja dari Grosse Pointe, dikutip dari Huffington Post Selasa, 9 Agustus 2016.
"Bagaimana kami bisa meningkatkan keluarga kami tanpa pekerjaan yang baik? Apa ini yang Anda sebut kemenangan?" tuturnya.
Pengunjuk rasa lainnya menginterupsi komentar Trump tentang pelecehan seksual. "Kenapa kau menyalahkan korban pelecehan seksual?" kata Sarah Messer, pekerja layanan makanan dari Detroit.
"Kenapa wanita tidak aman di tempat kerja? Itu bukan kesalahan kami," tuturnya. Trump sebelumnya mengatakan putrinya dilecehkan secara seksual di tempat kerja. Dia berharap anaknya berhenti dari pekerjaan itu dan berkarier di tempat baru.
Aksi protes dimulai kurang dari 1 menit setelah pidato Trump berlangsung dan terus terulang setiap beberapa menit sepanjang pidato.
Trump sendiri menyikapi aksi protes dengan berhati-hati. "Terima kasih," kata Trump kepada pendukungnya yang menyoraki aksi para pemrotes tersebut.
Trump membaca teks pidato ini dari teleprompter, yang dilakukannya pertama kali.
HUFFINGTON POST | CNN | AHMAD FAIZ |