TEMPO.CO, Manila - Pejabat Filipina mengkonfirmasi lima warga Malaysia, yang dilaporkan hilang dari kapal tunda mereka di perairan Lahad Datu, disandera kelompok Abu Sayyaf.
Penasihat Proses Perdamaian Presiden, Jesus Dureza, mengatakan dia mendapat informasi kelompok teroris Filipina tersebut telah menculik lima nelayan Malaysia.
"Saya mendapatkan informasi pada hari ini bahwa kelompok Abu Sayyaf telah menculik lima warga Malaysia lainnya di Lahad Datu dekat dengan Tawi-Tawi," kata Dureza Selasa, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu, 20 Juli 2016.
Pada Senin, 18 Juli 2016, Abdul Rahim Summas, Tayudin Anjut, Fandy Bakran, dan Mohd Jumadil Rahim semua dari Tawau serta Mohd Ridzuan Ismail dari Pahang, dilaporkan hilang.
Pihak berwenang Malaysia hanya menemukan sebuah kapal tunda kosong dengan mesin yang masih hidup terdampar di perairan Dent Haven, Tambisan, Lahad Datu.
Pada kesempatan yang sama, Dureza juga mengatakan mendapat telepon dari Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) yang diketuai Nur Misuari, yang mengatakan mereka ingin berkoordinasi dengan kekuatan militer di Filipina untuk membantu mengatasi tindak pidana yang dilakukan Abu Sayyaf.
Namun ia percaya aksi militer itu bukan satu-satunya solusi untuk menghentikan budaya kekerasan dan penculikan di Mindanao.
PHIL STAR | INQUIRER | CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA