TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menentukan satu nama sebagai pasangannya dalam pemilihan Presiden AS mendatang. Melalui akun Twitter-nya, Trump mengumumkan Gubernur Indiana Mike Pence sebagai calon wakil presiden.
“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa saya telah memilih Gubernur Mike Pence sebagai calon wakil presiden. Konferensi pers diadakan besok pukul 11.00 pagi,” cuit Trump melalui akun Twitter-nya @realDonaldTrump, seperti dikutip CNN, Jumat, 15 Juli 2016.
Tak lama kemudian, Pence turut menanggapi pengumuman itu melalui akun Twitter-nya sambil menyebut akun Trump dalam cuitannya. “Saya merasa terhormat untuk bergabung dengan @realDonaldTrump dan bekerja untuk membuat Amerika semakin jaya.”
Sebelum akhirnya memilih Pence, Trump mengantongi tiga nama dari Partai Republik untuk dicalonkan sebagai pasangannya. Ia membuka peluang bagi Newt Gingrich dan Chris Christie. Dalam sebuah wawancara di salah satu acara televisi, Trump mengaku belum memiliki putusan final.
“Saya punya tiga orang fantastis. Saya pikir Newt orang yang fantastis. Begitu juga Chris Christie yang sudah 15 tahun menjadi teman saya,” ujarnya. “Lalu ada Mike yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai Gubernur Indiana. Tapi saya belum punya keputusan final.”
Terpilihnya Mike Pence memberikan ikatan kuat dalam basis Partai Republik, terutama bagi aliran konservatif sosial. Ia merupakan salah satu di antara anggota Republik yang merangkul gerakan Tea Party di Capitol Hill.
Mantan anggota kongres ini juga dipandang sebagai pilihan politik yang aman bagi Trump. Ia terlihat memainkan peran sebagai penyerang dan mengkritik calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dalam sebuah kampanye bersama Trump beberapa waktu lalu. “Clinton jangan sampai jadi Presiden Amerika Serikat,” kata dia.
FRISKI RIANA | CNN