TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte membalas ancaman boikot kelompok media asing. Presiden terpilih Filipina itu menyerang media asing, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang, menurut Duterte, sangat lemah dalam menangani berbagai persoalan di Timur Tengah dan Afrika.
"Anda (media asing dan PBB) bahkan tidak dapat memecahkan masalah pembantaian di Timur Tengah... tidak berjuang untuk Afrika... tutup mulut kalian semua," kata Duterte.
Duterte mengeluarkan unek-uneknya itu pada Jumat, 3 Juni 2016, saat menanggapi pertanyaan tentang kelompok media asing yang kritis terhadapnya.
Pada Selasa, 31 Mei 2016, Duterte memberi komentar bahwa wartawan yang korup layak menjadi sasaran pembunuhan. Pernyataan itu mendapat kritik keras dari kelompok media asing dan lokal.
Sebelumnya, Duterte juga dengan tegas mengatakan ribuan penjahat akan dibunuh saat ia diambil sumpah dan ia akan membebaskan pasukan keamanan dalam menjalankan perang atas kejahatan.
Salah satu janji kampanye Duterte adalah mengakhiri kejahatan dalam waktu enam bulan sejak dia menjabat. Duterte bahkan menawarkan hadiah puluhan ribu dolar Amerika untuk pasukan keamanan yang menewaskan pengedar narkoba.
CHANNEL NEWS ASIA | MECHOS DE LAROCHA