TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Informasi Keuangan (FIA) Vatikan baru-baru ini membuat gebrakan yang luar biasa dengan menutup 4.935 rekening milik nasabahnya yang menjadi tersangka.
"Kami mengambil keputusan yang ketat terhadap setiap akun yang tidak sesuai (dengan undang-undang Vatikan)," kata Direktur FIA Vatikan Tommaso Di Ruzzo, seperti dikutip dari Interaksyon, Sabtu, 30 April 2016.
Di Ruzzo mengatakan pada pembukaan laporan tahunan 2015, FIA telah memeriksa skandal di Institut Pekerjaan Agama (IOR) Vatikan. FIA memeriksa keuangan bank itu selama tiga tahun terakhir dan kemudian menutup ribuan akun milik nasabahnya.
FIA didirikan pada 2010 untuk membawa lembaga keuangan Vatikan memenuhi standar internasional. Apalagi internasional menerapkan kebijakan agar mengurangi resiko rekening yang digunakan untuk tujuan jahat.
Pemegang rekening IOR di masa lalu telah menyertakan tokoh mafia. Hal itu menjadi terkenal di seluruh dunia karena skandal 1980 berpusat pada kematian bankir Roberto Calvi. Bankir itu ditemukan meninggal tergantung di bawah jembatan di London.
Pada saat yang sama, seperti yang ditetapkan FIA, Vatikan mendaftar untuk evaluasi eksternal oleh Moneyval, lembaga di Eropa yang memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme. Moneyval melaporkan pada Desember 2015, Vatikan mengalami kelemahan di tingkat struktural.
Dalam laporan terbaru, FIA mengatakan pihaknya menemukan 544 transaksi mencurigakan tahun lalu. Transaksi itu umumnya kemungkinan penggelapan pajak. Jumlah ini meningkat tajam dibanding pada 2014 yang hanya 147 transaksi saja.
AVIT HIDAYAT