TEMPO.CO, Ramallah - Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk membahas ketegangan negaranya dengan Israel dan kebuntuan proses perdamaian Timur Tengah.
Abbas dan Biden akan bertemu di Ramallah, Tepi Barat, pada Rabu, 9 Maret 2016, dalam rangkaian lawatan Wapres Amerika di kawasan Timur Tengah, yakni Uni Emirat Arab, Israel, Tepi Barat, dan Yordania.
Ahmad Majdalani, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, menyatakan pihaknya belum tahu gagasan apa yang akan dikemukakan Biden soal Palestina atau proses perdamaian dengan Israel.
"Kami hanya diberi tahu tema umum kunjungan Biden adalah soal konter terorisme, khususnya melawan Negara Islam (ISIS)," kata Majdalani, seperti dilaporkan kantor berita Cina, Xinhua. Dia menambahkan, pertemuan juga akan membahas pembangunan Palestina dan konferensi perdamaian internasional.
Menurut laporan Xinhua, Majdalani tampak pesimistis soal hasil pertemuan itu di saat Amerika Serikat tengah mempersiapkan pemilihan presiden serta "keengganan mendorong Israel ke dalam proses perdamaian".
Adapun pemberitaan media Israel menyatakan tidak akan ada pembicaraan isu Palestina dalam lawatan Biden. Mengutip pejabat senior Gedung Putih, sebuah radio Israel menyatakan tidak akan ada bahasan isu Palestina-Israel dalam kunjungan Biden.
Abbas bertemu dengan Menteri Luar Negeri John Kerry pada 21 Februari lalu di Amman, Yordania. Namun tidak ada kemajuan dalam pertemuan tersebut. Perundingan perdamaian Palestina-Israel menemui jalan buntu sejak April 2014. Sembilan bulan perundingan sebelumnya tidak mencapai hasil yang nyata.
Presiden Abbas akan berada di Jakarta untuk menghadiri Konferensi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang membahas isu tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, Minggu, 6 Maret 2016. Abbas juga akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk memaparkan perkembangan situasi Palestina teranyar.
XINHUA | NATALIA SANTI