TEMPO.CO, Harare - Otoritas penerbangan udara Zimbabwe menahan pesawat kargo Amerika Serikat setelah ditemukan mayat yang diduga sebagai penumpang gelap armada tersebut. "Di dalam pesawat juga ditemukan uang jutaan rand, mata uang Afrika Selatan," ucap pejabat Zimbabwe yang tak bersedia disebutkan namanya, Senin, 15 Februari 2016.
Herald, koran milik pemerintah, melaporkan, trijet MD-11 sedang melakukan penerbangan dari Jerman menuju Afrika Selatan dengan membawa jutaan rand. "Nilai tukar hari ini 1 juta rand senilai dengan US$ 62.500 atau sekitar Rp 841 juta," tulis Herald.
Setelah diteliti, dalam sebuah pernyataan polisi Zimbabwe, uang tersebut milik South Africa Reserve Bank—bank sentral Afrika Selatan.
Menurut general manager otoritas penerbangan sipil Zimbabwe, David Chawota, pesawat tersebut mendarat di Harare untuk mengisi bahan bakar. Dia mengatakan jet milik Western Global Airlines itu ditahan di lapangan terbang Harare pada Ahad, 14 Februari 2016. Dalam sebuah situs disebutkan Western Global Airlines bermarkas di Estero, Florida.
Pihak maskapai penerbangan, dalam keterangannya sebagaimana dilaporkan Fox5dc, Rabu, 17 Februari 2016, mengatakan kargo yang mereka angkut itu milik South African Reserve Bank, sedangkan mayat yang ditemukan tersebut ada kemungkinan penumpang gelap. "Kepolisian Zimbabwe masih menyelidiki kasus ini."
"Awak kabin sama sekali tidak mengetahui ada seseorang di dalam pesawat," kata polisi yang tak bersedia disebutkan namanya. Dari foto-foto yang diunggah di media sosial, orang yang meninggal itu menyelinap di dalam roda pendarat pesawat. Tangannya terputus sehingga memercikkan darah segar. Hal itu menimbulkan kecurigaan awak darat ketika burung besi tersebut mendarat.
Menjawab pertanyaan Associated Press, Western Global Airlines mengatakan pihaknya tidak mengetahui identitas orang yang meninggal tersebut. Dia diyakini sebagai penumpang gelap.
"Pesawat ini disewakan kepada Network Airline Management, pelanggan lama yang berbasis di Inggris. Penerima kiriman kargo adalah South African Reserve Bank. Penerbangan khusus ini dari Jerman ke Afrika Selatan dan sudah kami sampaikan kepada pemerintah Afrika Selatan. Selama berhenti untuk mengisi bahan bakar di Zimbabwe, ditemukan seorang mayat. Ada kemungkinan dia penumpang gelap yang memasuki pesawat selama berhenti sebelum melakukan penerbangan menuju Afrika Selatan," kata maskapai kepada AP.
Duta Besar Afrika Selatan untuk Zimbabwe, Vusi Mavimbela, membenarkan bahwa kargo yang ditahan itu milik South African Reserve Bank, tapi dia menolak memberikan keterangan lebih rinci karena masih mendiskusikan masalah tersebut dengan pemerintah Zimbabwe. Mavimbela juga tak bersedia menerangkan soal uang yang ada di dalam pesawat.
"Penyelidikan masih dilakukan," kata juru bicara kepolisian Zimbabwe, Charity Charamba.
FOX5DC | CHOIRUL AMINUDDIN