TEMPO.CO, Mogadishu - Pemerintah Somalia menganalisis rekaman CCTV sebelum bom meledak di dalam pesawat komersial Somalia, Daallo Airlines, pada Selasa, 2 Februari 2016. Rekaman tersebut menunjukkan dua pria menyerahkan benda mirip laptop kepada pelaku bom bunuh diri.
“Orang yang memberikan alat itu adalah seorang karyawan bandara,” kata juru bicara pemerintah Somalia, Abdisalam Aato, seperti dilansir The Guardian, Senin, 8 Februari 2016. Investigator meyakini perangkat yang menyerupai laptop tersebut merupakan peledak.
Rekaman CCTV itu menunjukkan dua orang berseragam berjalan berpapasan dengan seseorang berpeci putih di ruang tunggu bandara. Seseorang yang berjalan di depan memakai rompi oranye cerah dan topi. Ia terlihat menempelkan tangan kiri di telinga kirinya, seperti sedang menelepon. Di belakangnya, orang yang lain terlihat memberikan alat berwarna hitam seperti laptop kepada pria berpeci putih. Setelah itu, mereka langsung berlalu.
Bom yang meledak saat pesawat tinggal landas itu diyakini dari perangkat yang menyerupai laptop. Aato mengatakan, dari 20 orang, ada orang berpeci yang menerima perangkat seperti terlihat dalam CCTV masuk dalam pesawat.
Vlatko Vodopivec, pilot yang memandu pesawat mendarat, mengatakan keamanan di bandara sangat lemah. Saat mereka memarkir pesawat, ada sekitar 20 hingga 30 orang yang datang ke landasan tanpa lencana atau rompi. “Mereka masuk dan meninggalkan pesawat, mereka bisa memasukkan apa pun di dalam ketika penumpang meninggalkan pesawat,” ucapnya.
Bom bunuh diri tersebut menciptakan lubang menganga di badan pesawat dan memaksa pesawat mendarat darurat kembali di Bandara Mogadishu. Pilot pesawat Daallo Airlines mengatakan, jika ledakan terjadi saat pesawat berada di ketinggian yang lebih tinggi, pesawat tersebut akan jatuh.
Ledakan terjadi sekitar 15 menit setelah pesawat tinggal landas. Pesawat dengan 75 penumpang tersebut meledak saat berada di ketinggian 3.500 meter atau 11.000 kaki menuju 9.500 meter atau 31.000 kaki.
Ledakan itu menewaskan satu penumpang bernama Abdullahi Abdisalam Borle. Menurut pejabat Somalia yang tidak mau disebut namanya, tubuh pria itu ditemukan di Kota Balad, 30 kilometer dari utara Mogadishu. Polisi mengatakan kemungkinan ia jatuh dari pesawat.
Borle diduga menjadi pembom bunuh diri. Somalia menghadapi pemberontakan dari kelompok ekstremis Islam, Al-Shabaab, yang melakukan serangan mematikan di Somalia dan negara-negara tetangga.
Daallo Airlines yang berbasis di Dubai menghentikan sementara operasinya di ibu kota Somalia setelah insiden tersebut. “Namun kami berharap segera memulai kembali,” kata Mohammed Ibrahim Yassin, kepala eksekutif maskapai.
MAYA AYU PUSPITASARI