TEMPO.CO, Riyadh - Sebuah kedai kopi Starbucks di Arab Saudi telah memberlakukan larangan terhadap pelanggan wanitanya untuk memasuki salah satu gerainya yang terletak di Ibu Kota Riyadh. Hal tersebut dilakukan setelah tembok penghalang gender yang terdapat pada gerai tersebut runtuh.
Pihak manajemen langsung memasang sebuah papan pengumuman yang bertuliskan larangan terhadap wanita untuk memesan langsung kopi di dalam gerai.
"Harap wanita untuk tidak masuk. Kirim sopir Anda untuk memesan. Terima kasih," bunyi tanda larangan yang terpasang di jendela gerai dalam bahasa Arab dan Inggris.
Sontak hal tersebut mendapat protes dari beberapa pelanggan perusahaan waralaba kopi terbesar dunia asal Amerika Serikat tersebut yang diposting di media sosial.
Seorang wanita yang mengaku ditolak dilayani oleh petugas gerai kopi menulis di Twitter: "Toko Starbucks di Riyadh menolak untuk melayani saya hanya karena saya seorang wanita dan meminta saya untuk mengirim seorang pria sebagai gantinya."
Seperti yang dilansir Independent pada 4 Februari 2016, menurut surat kabar harian berbahasa Arab Al Weaam, polisi agama di negara itu, Komite untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, telah memerintahkan manajemen kedai kopi untuk melarang perempuan datang setelah menemukan bahwa 'dinding segregasi' dalam toko telah roboh selama pemeriksaan rutin di sekitar sebuah pasar di Ibu Kota.
Menurut Al Weaam, pihak manajemen toko mengatakan kepada polisi bahwa dinding pembatas gender tersebut telah runtuh diakibatkan oleh pelanggan yang berdesakan saat hendak memesan kopi dan minuman lainnya.
Seorang juru bicara Starbucks mengatakan bahwa toko sedang direnovasi untuk membangun pembagian pintu masuk bagi pelanggan yang telah berkeluarga dan yang belum menikah.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan: "Starbucks di Arab Saudi menganut adat istiadat setempat dengan menyediakan pintu masuk terpisah untuk keluarga serta orang-orang tunggal.
"Semua toko kami menyediakan fasilitas yang sama, layanan, menu, serta tempat duduk untuk pria, wanita, dan keluarga.
"Kami bekerja secepat mungkin sehingga kami dapat menyambut lagi semua pelanggan sesuai dengan adat setempat."
Pemisahan gender tersebar luas di Arab Saudi. Wanita memerlukan izin laki-laki untuk bekerja, melakukan perjalanan, studi, menikah, atau bahkan mendapat akses kesehatan. Mereka juga perlu mendapat izin laki-laki untuk membuka rekening bank.
INDEPENDENT|YON DEMA