TEMPO.CO, Paris - Setelah sebuah bom palsu ditemukan di toilet dan mengakibatkan pesawat Air France melakukan pendaratan darurat di Kenya, pihak berwenang dilaporkan menahan seorang pensiunan perwira polisi Prancis.
Menurut pejabat di kantor kejaksaan, pria itu ditangkap setelah pesawat tiba di Bandara Charles de Gaulle, Prancis, Senin, 21 Desember 2015. Pejabat itu menolak menyebutkan nama tersangka.
Hoax--keempat kalinya terjadi pada Air France dalam beberapa pekan terakhir-datang di tengah kekhawatiran tinggi tentang kekerasan ekstrimis di banyak negara, dan kegelisahan penumpang saat musim liburan Natal.
Sebelumnya pejabat polisi Kenya mengatakan enam penumpang telah ditanyai, termasuk orang yang memberitahu tentang adanya bom. Tapi tidak disebutkan apakah tersangka yang dimaksud juga diinterogasi.
Penangkapan ini merupakan bagian dari penyelidikan hasil permintaan pihak Air France. Dikatakan, saat tiba di Charles de Gaulle, beberapa penumpang menangis dan memeluk orang yang mereka cintai.
Seperti dilansir dari laman ITV.com, penumpang Marine Gorlier mengatakan: "Kami pikir kami akan mati. Karena kecepatan pesawat menurun, kami pikir kami akan menabrak laut."
Penumpang lain, Antoine Dupont mengatakan: "Saya benar-benar mengagumi cara kerja kru pesawat, karena mereka pikir benda itu adalah bom sungguhan dan mereka tetap sangat tenang."
Prancis berada dalam keadaan siaga tinggi untuk setiap kemungkinan aktifitas terorisme dan dalam keadaan darurat sejak serangan ekstrimis Islam pada 13 November di Paris yang menewaskan 130 orang.
MECHOS DE LAROCHA | ITV.COM