TEMPO.CO, Laussane - Seorang arsitek Italia berencana membangun gedung pencakar langit yang hijau dengan "hutan vertikal" di Swiss.
Stefano Boeri mengatakan menara setinggi 36 lantai di Lausanne itu bakal menjadi gedung pertama di dunia yang ditutupi tanaman cemara. Konsep yang sama digunakan Boeri untuk dua gedung pencakar langit di Milan, Italia.
Seperti yang dilansir situs Tree Hugger.com pada 12 November 2015, kompleks tersebut dalam perencanaannya digunakan tidak hanya untuk tempat tinggal, tapi juga mencakup kantor, tempat berolahraga, dan restoran panoramik di lantai atas.
Baca juga:
TEROR PARIS: 5 Fakta Penting yang Perlu Anda Tahu
Tujuh Alasan Paris Menjadi Sasaran Serangan Teror Ekstremis
Proyek yang dijuluki "La Tour des Cedres" itu memiliki pohon yang ditanam dalam kotak beton sepanjang sisi bangunan. Tujuannya, menyaring debu, menyerap karbon dioksida, dan menghasilkan oksigen untuk meningkatkan kualitas udara di daerah tersebut.
"Bentuk bangunan ini dan warna pohon serta tanaman yang berubah sesuai dengan musim akan menjadi landmark indah di Danau Jenewa."
"Ini akan membuat Lausanne kota canggih ketika dunia berusaha menggabungkan elemen kualitas kehidupan kota dengan keberlanjutan dan keanekaragaman hayati," katanya kepada majalah Dezeen.
Di dalam gedung pencakar langit tersebut akan ada 100 pohon cemara, 6.000 semak, dan 18 ribu tanaman.
Konsep pembangunan ini berkolaborasi dengan Buro Happold Engineering pada rincian struktural dan dengan agronomi Italia serta Laura Gatti pada konsep tanam. Konstruksi akan dimulai pada 2017.
TREE HUGGER | YON DEMA
Baca juga:
TEROR PARIS, Hampir 130 Tewas: 3 Skenario di Balik Serangan
Tujuh Alasan Paris Menjadi Sasaran Serangan Teror Ekstremis