Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Pengungsi di Nauru Segera Menghirup Udara Bebas

image-gnews
Republik Nauru. prweb.com
Republik Nauru. prweb.com
Iklan

TEMPO.CO, Wellington  - Pemerintah Nauru mengumumkan hari ini, 5 Oktober 2015,  para pencari suaka di kamp imigrasi Australia di pulau Pasifik itu tidak akan lagi dikurung. Mereka akan bebas bepergian di sekitar negara tersebut untuk menghirup udara bebas.

Pemerintah Nauru mengatakan Pengolahan Pusat Regional (RPC) telah diubah menjadi  tempat yang dinamai Tempat Terbuka  dengan memberikan kebebasan bergerak kepada penghuninya. Dalam hal ini pemerintah juga berjanji dalam waktu seminggu untuk memproses semua pengungsi yang diklaim mencapai 600 jiwa.

"Proses pembebasan adalah hari penting bagi Nauru dan merupakan program   welas asih, yang selalu menjadi niatan pemerintah kita, “ kata Menteri Kehakiman David Adeang seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin, 5 Oktober 2015.

RPC Nauru didirikan sebagai bagian dari kebijakan garis keras pencari suaka yang dikeluarkan Canberra . Selain di Nauru, kamp pengungsi dan pencari suaka lainnya ada di Pulau Manus, Papua Nugini. 

Menteri Kehakiman David Adeang mengatakan Australia membantu transisi ke  tempat yang dinamai Tempat Terbuka, termasuk memberikan dukungan lebih kepada polisi dan perawatan kesehatan yang cocok untuk para pencari suaka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan program tersebut, jumlah petugas penghubung masyarakat akan meningkat dari 135 orang menjadi 320 orang untuk membantu para pencari suaka yang datang dari negara Iran dan Sri Lanka. Jumlah mereka  sudah mencapai 10 ribu orang.

 Daniel Webb dari Melbourne Human Rights Law Centre mengatakan kebijakan baru itu tetap meninggalkan masalah mendasar. Yaitu, para pengungsi  terutama anak-anak dan perempuan tidak diberi kesempatan untuk membangun kembali hidupnya di tempat yang aman. 

CHANNEL NEWS ASIA | A SAIMIMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nauru Alihkan Hubungan Diplomatik dari Taiwan ke Cina, AS: Janji Beijing Sering Tak Terpenuhi

16 Januari 2024

Republik Nauru. prweb.com
Nauru Alihkan Hubungan Diplomatik dari Taiwan ke Cina, AS: Janji Beijing Sering Tak Terpenuhi

Pemerintah Amerika Serikat mengecam keputusan Nauru memutuskan hubungan dengan Taiwan untuk menjalin keja sama diplomatik dengan Cina


Taiwan Kehilangan Lagi Sekutu Diplomatik setelah Nauru Jalin Hubungan dengan Cina

15 Januari 2024

Presiden terpilih Taiwan Lai Ching-te berbicara di atas panggung pada rapat umum, diapit oleh pasangannya Hsiao Bi-khim, menyusul kemenangan dalam pemilihan presiden, di Taipei, Taiwan, 13 Januari 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Taiwan Kehilangan Lagi Sekutu Diplomatik setelah Nauru Jalin Hubungan dengan Cina

Taiwan kehilangan salah satu dari sedikit sekutu diplomatiknya yang tersisa, Nauru hanya beberapa hari setelah negara itu memilih presiden baru.


Ini Daftar 5 Negara dengan Jumlah Penduduk Paling Sedikit di Dunia

5 Agustus 2023

Republik Nauru. prweb.com
Ini Daftar 5 Negara dengan Jumlah Penduduk Paling Sedikit di Dunia

Tidak hanya berukuran kecil, lima negara ini mempunyai populasi paling sedikit di dunia.


Daftar 10 Negara Berpenduduk Paling Sedikit di Bumi, dari Vatikan sampai Dominika

1 Agustus 2022

Puluhan ribu jemaah berkumpul saat Paus Fransiskus memimpin Misa Paskah di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, 1 April 2018. REUTERS/Stefano Rellandini
Daftar 10 Negara Berpenduduk Paling Sedikit di Bumi, dari Vatikan sampai Dominika

Kota Vatikan dihuni 825 orang, lebih sedikit daripada jumlah penduduk di 1 wilayah RW di Jakarta. Ada juga Tuvalu, yang terancam tenggelam.


Dukung Status Yerusalem, Israel Hadiahi Nauru Rp 975 Juta

30 Desember 2017

Presiden Nauru Sprent Arumogo Dabwido. AP/Frank Franklin II
Dukung Status Yerusalem, Israel Hadiahi Nauru Rp 975 Juta

Israel memberikan hadiah Nauru sebesar Rp 975 juta setelah mendukung Yerusalem sebagai ibu kota. Nauru membutuhkan pabrik pengola limbah dar Israel.


Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

15 September 2017

PM Australia Malcolm Turnbull memposting foto dengan judul 'Multitasking at the footy'. Malcolm Turnbull
Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull menjadi sasaran amukan netizen saat fotonya menggendong cucu sambil memegang segelas bir jadi viral.


Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

22 Agustus 2017

TEMPO/ Imam Yunni
Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

Markas intelijen Australia, Pine Gap, yang memasok informasi tentang Indonesia dan negara-negara lain ke Amerika berlokasi di kawasan terpencil.


Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

8 Agustus 2017

Sam Kanizay dirawat di Rumah Sakit Melbourne setelah mendapat gigitan dari kutu laut di sebuah teluk setempat. news.com.au
Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

Remaja Australia ini kaget menyaksikan kedua pergelangan kakinya berlumuran darah setelah direndam di tepi pantai. Ayahnya menemukan jawabannya.


Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

16 Juni 2017

Presiden Donald Trump dan PM Australia Malcolm Turnbul. REUTERS/Jonathan Ernst
Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

PM Australia Malcolm Turnbull saat ini kewalahan menghadapi sorotan media setelah dirinya tertangkap basah mengolok-olok Presiden Amerika Donald Trump


Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

9 Juni 2017

Ilustrasi anjing mengenali emosi manusia. google.com
Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

Gavel yang baru berusia berusia satu tahun itu, harus kehilangan posisi karena dinilai terlalu ramah dan manja untuk berada dalam tim polisi.