TEMPO.CO, Pyongyang – Empat lagu Indonesia berkumandang di sekolah persahabatan RI-Korea Utara. “Halo-halo Bandung, Tanah Airku, Sarinande dan Anak Kambing Saya, dinyanyikan secara apik oleh kelompok paduan suara Pyongyang Ryulgok Middle School.
Sekolah yang terletak di Distrik Sonkyo, Pyongyang, sekitar dua kilometer dari KBRI Pyongyang tersebut didirikan pada 1 September 1966. Pada 1980, sekolah itu ditetapkan oleh Pemerintah Korea Utara sebagai Sekolah Persahabatan Korea Utara-Indonesia (DPRK-Indonesia Friendship Pyongyang Ryulgok Secondary School).
Duta Besar RI untuk Korea Utara, Bambang Hiendrasto dan istri serta para staf KBRI Pyongyang berkesempatan mengunjungi sekolah yang Ryulgok memiliki 22 ruang kelas, sekitar 1.000 orang siswa dan 60 guru pada Kamis, 27 Agustus 2015 lalu.
Menurut Direktur Asia, Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang turut menyambut kehadiran Dubes Hiendrasto di sekolah tersebut, tahun 2015 merupakan tahun yang istimewa bagi kedua negara. Tahun 2015 merupakan peringatan 50 tahun kunjungan Presiden Kim Il Sung dan Kim Jong Il ke Indonesia dan 50 tahun penamaan Bunga Kimilsungia, simbol perekat hubungan kedua bangsa.
Selain Direktur Asia, acara itu juga dihadiri oleh Komite Kebudayaan Pak Kyong Il, Kepala Sekolah Menengah Ryulgok Kim Yon Hwa dan Sekjen Asosiasi Persahabatan Korea Utara–Indonesia Hwang Sung Chol.
Adapun Komite Kebudayaan dan Asosiasi Persahabatan Korea Utara-Indonesia menyatakan menghargai setiap inisiatif dan upaya KBRI dalam meningkatkan hubungan kedua negara di berbagai bidang, antara lain melalui sekolah persahabatan dan koperasi persahabatan, khususnya mengingat Pyongyang dan Jakarta merupakan Kota Kembar.
“Adapun Dubes RI berharap siswa Sekolah Ryulgok nantinya akan menjadi generasi penerus bagi terpeliharanya persahabatan dan peningkatan kerja sama Indonesia dan Korea Utara,” tulis KBRI Pyongyang lewat rilis yang diterima Tempo, Jumat, 28 Agustus 2015.
Sekolah Ryulgok sendiri termasuk unggulan di Korea Utara. Sejak 1970 Sekolah Ryulgok beberapa kali mendapatkan penghargaan dari Presiden Kim Il Sung, Kim Jong Il dan Kim Jong Un serta dari berbagai lembaga pemerintah karena prestasinya, terutama di bidang musik dan seni suara. Kelompok paduan suara sekolah ini kerap tampil di hadapan Presiden Kim Il Sung, Kim Jong Il dan Kim Jong Un pada acara kebudayaan penting di Pyongyang.
NATALIA SANTI