TEMPO.CO, Jakarta - Holy Indradjaja tak menyangka liburan keluarganya ke Bangkok menjadi liburan terakhir bersama ibunya, Lioe Lie Tjing. Rombongan keluarga ini berangkat ke Bangkok satu minggu sebelum ledakan bom memporak-porandakan sebagian pusat kota Bangkok, Thailand, Senin malam, 17 Agustus 2015.
Selain liburan, agenda keluarga ini sembahyang di wihara-wihara di Thailand. Holy mengatakan, kunjungan ke Negeri Gajah Putih agenda rutin keluarga setiap tahun. "Kami sering sembahyang bersama di Thailand," kata Holy saat ditemui di Rumah Duka Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Kamis, 20 Agustus 2015.
Saat hari kejadian, Holy sudah pulang ke Jakarta Senin siang. Rombongan keluarga lainnya memilih beristirahat di hotel. Sementara kedua orangtua Holy memutuskan berjalan-jalan di area Kuil Erawan. Tak disangka bom meledak di perempatan Ratchaphrasong, dekat Kuil Erawan, pada 18.55 waktu setempat.
Seluruh orang lari berhamburan menyelamatkan diri. Korban meninggal dan luka-luka dibawa ke rumah sakit terdekat. Belakangan, pemerintah Thailand mengumumkan 23 orang meninggal (beberapa di antaranya turis asing) dan seratusan orang lebih terluka karena pecahan bom atau serpihan benda lainnya.
Holy mengatakan, temannya yang menelepon soal ledakan bom Bangkok. Setelah tahu info itu, Holy langsung menghubungi ponsel kedua orangtuanya. Namun, tak ada jawaban. Beberapa kali dia mencoba, hasilnya nihil. Akhirnya ada jawaban dari ponsel ayahnya. Bukan ayahnya yang menjawab, melainkan orang lokal.
"Yang angkat telepon orang Thailand. Dia memberitahu dalam Bahasa Inggris lokasi ayah saya dirawat," kata Holy. Malam itu juga perwakilan keluarga terbang ke Bangkok mengecek keberadaan Hermawan dan Lieo. Keesokan harinya baru diketahui Lieo meninggal di lokasi kejadian, sedangkan Hermawan luka-luka dan harus dioperasi.
Menantu korban, William James Suparno, mengatakan bantuan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Thailand mempercepat proses pemulangan jenazah Lioe serta urusan perawatan Hermawan di Bangkok. Jenazah Lioe pun tiba di Soekarno-Hatta, Banten, semalam dengan penerbangan maskapai Garuda.
Pada Rabu, 19 Agustus 2015 pukul 22.40 WIB, jenazah Lioe langsung disemayamkan di rumah duka Heaven, Pluit, Jakarta Utara. William mengatakan, jenazah baru akan dimakamkan Minggu pagi, 23 Agustus 2015, di Pemakaman San Diego Hill, Karawang, Jawa Barat.
"Kami melakukan pemakaman sesuai dengan tradisi Tionghoa," kata dia. Adapun, Hermawan masih berada di Bangkok untuk menjalani perawatan. Menurut William, kondisi ayah mertuanya sudah baik-baik saja. Selain itu, ada perwakilan keluarga yang bertugas menjaga Hermawan di rumah sakit.
YOLANDA RYAN ARMINDYA