TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 29 orang Pasukan Perdamaian PBB asal Indonesia atau UNAMID untuk wilayah tugas di Darfur, Sudan berkunjung ke KBRI Addis Ababa, Ethiopia saat transit sehari menjelang pulang ke tanah air.
Dalam kesempatan itu, mereka membagikan pengalaman selama 14 bulan bertugas di Darfur yang dilanda konflik kekerasan.
Baca juga: Gugur, Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Terima Penghargaan
“Kami adalah pasukan Indonesia yang terakhir meninggalkan daerah misi karena berakhirnya penugasan di UNAMID Darfur”, kata Mayor Arhanud Mohamad Arifin, Wakil komandan Satgas Indo Force Protection Company UNAMID Darfur dan Ketua Tim Rear Party Satgas Indonesia FPC Unamid Darfur dalam pertemuan yang dipandu Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Senin, 1 Juli 2019.
Sebanyak 29 orang pasukan perdamaian PBB asal Indonesia yang bertugas di UNAMID Darfur berkunjung dan berdiskusi di KBRI Addis Ababa yang dipandu Duta Besar Al Busyra Basnur, Seni, 1 Juli 2019. {KBRI ADDIS ABABA]
Baca juga: Indonesia Akan Kirim Lagi 400 Pasukan Perdamaian PBB
Dalam pertemuan yang juga dihadiri sejumlah pejabat dan staf KBRI Addis Ababa, Kapten Laut Novendi Simangunsong menjelaskan, berbagai lapisan masyarakat menyambut gembira kehadiran pasukan Indonesia di Darfur dan tidak pernah merasa terancam.
“Setiap kami bertemu dengan masyarakat, mereka selalu bersorak gembira menyapa kami sambil meneriakkan kata GARUDA yg merupakan lambang dari negara Indonesia”, kata Novendi yang bertugas sebagai penterjemah Bahasa Arab selama bertugas di Darfur.
Baca juga: Solidaritas untuk Sudan, Media Sosial Buat Tagar #BlueForSudan
Duta Besar Basnur menyebut Pasukan Perdamaian PBB asal Indonesia di bawah UNAMID sebagai pahlawan terciptanya kerukunan dan perdamaian dunia. Ia berharap pasukan Indonesia selalu merawat komitmen dan menjaga nama baik bangsa dan negara.