TEMPO.CO, Berlin - Apa yang terpikir jika seorang perempuan sudah punya 13 anak, tujuh cucu, dan baru saja melahirkan anak kembar empat di usia 65 tahun? Annegret Raunigk tersenyum memberi respon atas pengalamannya yang luar biasa itu.
Ibu sekaligus nenek ini melahirkan empat anak, tiga laki-laki dan satu perempuan di satu rumah sakit di Berlin beberapa waktu lalu. Ia melahirkan dalam kondisi prematur namun peluang hidup bayi-bayinya cukup baik.
Annegret, penduduk Berlin, hamil setelah mengikuti inseminasi buatan di Ukraina. Alasannya sederhana. Anak bungsunya yang perempuan, saat ini berusia 9 tahun, meminta ibunya memberikan adik untuknya. Ia kemudian memutuskan ikut inseminasi buatan.
Namun dokter maupun dirinya tidak menyangka akan melahirkan anak kembar empat. "Setelah dokter menemukan ada empat, saya harus mulai menerimanya," kata Annegret.
Guru bahasa Inggris dan Rusia ini mengatakan siap menghadapinya. Di usianya yang sudah uzur, tak membuatnya takut untuk melahirkan anak sebanyak itu.
"Saya sesungguhnya tidak takut. Anggapan saya sederhana bahwa saya akan tetap sehat dan fit. Saya sudah cukup berpengalaman, ini bukan hal baru buat saya," kata Annegret kepada tabloid Bild am Sonntag.
Tentang dirinya sampai punya 13 anak, ia memberikan alasan sederhana. "Awalnya, saya hanya ingin satu anak. Namun, semuanya terjadi. Saya bukan perancang, tapi ini lebih pada spontan. Dan anak-anak membuat saya tetap awet muda," ujar Annegret.
Dengan kelahiran anak kembar empat di usia 65 tahun, Annegret menjadi perempuan tertua di dunia yang melahirkan empat anak kembar.
Menariknya, ini bukan pertama kali Annegret membuat kejutan. 10 tahun lalu, ia menjadi berita utama media-media di Jerman. Pasalnya, ia melahirkan bayinya yang ke-13 pada usia 55 tahun. Adapun anak pertamanya saat ini berusia 44 tahun.
TELEGRAPH | MARIA RITA